Samuel Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham ASII, Simak Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas memperkirakan pendapatan PT Astra International Tbk (ASII) akan berasal dari segmen Heavy Equipment, Mining, Construction, and Energy (HEMCE). Hal ini seiring dengan lonjakan harga batu bara.

Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia menuturkan, ini akan menjadi yang pertama kalinya segmen tersebut sebagai kontributor utama perseroan dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya, segmen utama ASII selalu berasal dari segmen otomotif.

Pada semester I 2022, segmen HEMCE menyumbang 42,1% dari total pendapatan ASII. Realisasi itu naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang menyumbang 34,7%. Adapun kontribusi otomotif ASII pada semester I 2022 sebesar 38,7%, atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 40,6%.


Seiring kuatnya pendapatan segmen HEMCE, Pebe memperkirakan marjin kotor sektor tersebut juga lebih tinggi dibanding otomotif dengan proyeksi sepanjang 2022 sebesar 26,5% dan otomotif 11%. Pihaknya memperkirakan marjin kotor konsolidasi ASII akan meningkat 121 basis poin (bps) menjadi 23,1% di 2022.

Baca Juga: Profitabilitas Indocement Diproyeksi Membaik Tahun Depan, Cek Rekomendasi Saham INTP

Meski terjadi pergeseran kontributor pendapatan di 2022, Pebe memproyeksikan bahwa segmen otomotif akan kembali menjadi kontributor utama pendapatan ASII di 2023. 

"Salah satunya, akibat penurunan harga batubara 2023 di US$ 227 per ton, atau turun 29,1% YoY yang akan mempengaruhi pendapatan segmen HEMCE," jelasnya dalam riset, Senin (10/10).

Untuk outlook segmen otomotif di 2022, Pebe memperkirakan masih akan mencatatkan pertumbuhan volume penjualan dengan proyeksi pencapaian 900 ribu unit atau tumbuh 1,4% untuk 4W (kendaraan roda empat) dan 5,25 juta unit atau tumbuh 3,8% YoY untuk 2W (kendaraan roda dua).

Hingga Agustus 2022, penjualan 4W telah naik 21,1% YoY mencapai 658,232 unit, melebihi prediksinya atau 73,1% dari proyeksi 2022. Pemegang market share tertinggi berasal dari dua brand ASII, yaitu Toyota 31,8% dan Daihatsu 18,5%.

Untuk 2W, walaupun sebelumnya sempat mengalami gangguan karena kendala supply chip semikonduktor akibat lockdown di Shanghai, pihaknya optimis target penjualan 2W di 2022 dapat tercapai. Ini melihat telah pulihnya penjualan 2W di Agustus 2022 dengan tumbuh 60,8% secara bulanan atau sebanyak 525 ribu unit, dengan Honda sebagai market leader sekitar 70% penjualan 2W nasional.

Baca Juga: Sejumlah Saham Multifinance Menghijau, Mana yang Menarik untuk Dilirik?

Dengan berbagai hal tersebut, Samuel Sekuritas memproyeksikan kinerja ASII masih moncer sampai akhir tahun nanti. Pihaknya memperkirakan pendapatan dan laba bersih konsolidasi ASII, masing-masing tumbuh 20,7% dan 57,6% sepanjang 2022.

Di samping prospek kinerja yang baik, ASII juga memiliki kondisi keuangan yang sehat, tercermin dari debt to equity ratio (DER) yang hanya berada di angka 0,4 kali.

"Dengan sejumlah katalis positif tersebut, kami mempertahankan rekomendasi beli untuk ASII dengan target harga Rp 7.500, yang merefleksikan 10.3x PE FY23F (-1SD rata-rata PE 5 tahun terakhir)," imbuhnya.

 
ASII Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi