JAKARTA. Awal Juni lalu, pemerintah menerbitkan surat utang global berdenominasi Yen Jepang atau Samurai Bonds. Berbeda dengan penerbitan-penerbitan sebelumnya yang menggunakan metode Private Placement, pada tahun ini pemerintah pertama kali menerapkan mekanisme semacam lelang untuk penawaran Samurai Bonds. Berdasarkan Laporan Dwimingguan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan yang dipublikasikan 5 Juli, pemerintah meraup total penawaran sebesar JPY 195 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,95 kali. Jumlah tersebut dikumpulkan dari lima hari penawaran. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, faktor kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade dari Standard and Poor's (S&P) merupakan katalis terbesar tingginya penawaran. Selain itu, banyaknya tipe investor pun turut mendukung naiknya penawaran.
Samurai Bonds 2017 oversubscribed 1,95 kali
JAKARTA. Awal Juni lalu, pemerintah menerbitkan surat utang global berdenominasi Yen Jepang atau Samurai Bonds. Berbeda dengan penerbitan-penerbitan sebelumnya yang menggunakan metode Private Placement, pada tahun ini pemerintah pertama kali menerapkan mekanisme semacam lelang untuk penawaran Samurai Bonds. Berdasarkan Laporan Dwimingguan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan yang dipublikasikan 5 Juli, pemerintah meraup total penawaran sebesar JPY 195 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,95 kali. Jumlah tersebut dikumpulkan dari lima hari penawaran. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, faktor kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade dari Standard and Poor's (S&P) merupakan katalis terbesar tingginya penawaran. Selain itu, banyaknya tipe investor pun turut mendukung naiknya penawaran.