Samurai Bonds 2017 oversubscribed 1,95 kali



JAKARTA. Awal Juni lalu, pemerintah menerbitkan surat utang global berdenominasi Yen Jepang atau Samurai Bonds. Berbeda dengan penerbitan-penerbitan sebelumnya yang menggunakan metode Private Placement, pada tahun ini pemerintah pertama kali menerapkan mekanisme semacam lelang untuk penawaran Samurai Bonds.

Berdasarkan Laporan Dwimingguan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan yang dipublikasikan 5 Juli, pemerintah meraup total penawaran sebesar JPY 195 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,95 kali. Jumlah tersebut dikumpulkan dari lima hari penawaran.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, faktor kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade dari Standard and Poor's (S&P) merupakan katalis terbesar tingginya penawaran. Selain itu, banyaknya tipe investor pun turut mendukung naiknya penawaran.


"Kendati demikian, pemerintah hanya menyerap dana sesuai target dari penerbitan Samurai Bonds kali ini sejumlah JPY 100 miliar," ujar Made, Selasa (11/7). Nominal tersebut diperoleh dari tiga seri obligasi yang diterbitkan.

Pertama, seri bertenor 3 tahun dengan kupon 0,65% menyerap dana JPY 40 miliar. Kedua, surat utang bertenor 5 tahun yang mematok kupon 0,89% memenangkan dana sebesar JPY 50 miliar. Ketiga, obligasi tenor 7 tahun menyerap dana paling kecil yakni JPY 10 miliar memasang kupon 1,04%.

Dilihat dari jumlah permintaan, investor sentral memegang porsi 47%. Sementara, porsi investor regional sebesar 53%. Lalu, seri 3 tahun paling banyak diminati oleh investor dari berbagai institusi. Sedangkan, hanya sedikit institusi yang berminat mengoleksi Samurai Bonds seri 7 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto