KONTAN.CO.ID - ROMA. Vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia kembali menunjukkan efikasi tinggi dalam uji coba terbaru di San Marino. Laporan penelitian terbaru dari San Marino menunjukkan, efikasi vaksin Covid-19 buatan Rusia mendekati angka 100% setelah pemberian dosis kedua. Dilansir dari
TASS, penelitian ini difasilitasi langsung oleh Pemerintah San Marino dan Institut Nasional Penyakit Menular Lazzaro Spallanzani Italia.
Studi itu menyebutkan, 99% dari 5.000 orang yang menerima dua dosis vaksin Sputnik V berhasil mengembangkan antibodi, Untuk saat ini, Institut Nasional Penyakit Menular Lazzaro Spallanzani Italia akan melakukan pemeriksaan dan menganalisis kualitas antibodi yang dihasilkan. "Di San Marino, penelitian sejauh ini difokuskan pada pengukuran tingkat antibodi 21 hari setelah pemberian dosis pertama dan kemudian 21 hari setelah penyuntikan dosis kedua," ungkap perwakilan dari Institut Jaminan Sosial San Marino Franco Cavalli kepada
TASS. Pejabat San Marino itu juga melaporkan, hampir 20.000 penduduk San Marino, atau hampir dua pertiga populasi, telah menerima vaksin Sputnik V.
Baca Juga: Vaksin Sputnik V terlambat dipasok, Argentina terus tekan Rusia Otoritas setempat juga melaporkan sejumlah infeksi Covid-19 selama interval antara dosis pertama dan kedua, bahkan setelah dosis kedua diberikan.
"Sejauh ini, kami tidak memiliki data yang tepat tentang ini. Dan, kita tahu bahwa kasus serupa terjadi juga dengan vaksin Pfizer," tambah Cavalli. Gelombang pertama vaksin Sputnik V tiba di San Marino pada Februari 2021. Vaksin tersebut merupakan bagian dari kesepakatan antara Pemerintah San Marino dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF). Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin Covid-19. Sputnik V resmi terdaftar pada 11 Agutus 2020. Sekarang vaksin ini telah disertifikasi oleh hampir 70 negara. Menurut jurnal medis The Lancet, tingkat kemanjuran vaksin Sputnik V cukup konsisten di angka 91,6%.