JAKARTA. Pintu untuk mengakuisisi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini seakan terbuka lebar. Pemicunya adalah kejatuhan harga saham produsen batubara terbesar di Indonesia itu sebesar 9,2% ke posisi Rp 1.975 per saham pada perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Kemungkinan, tekanan jual masih membalut saham ini selama tiga hari ke depan. Maklum, sekitar 1,62 miliar saham atau 8,35% dari total saham Bumi siap dijual investor pada harga di bawah Rp 1.975 per saham.Akhir pekan lalu, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah meneken perjanjian penjualan 35% saham Bumi kepada Northstar Pacific. Nilai transaksinya US$ 1,3 miliar atau Rp 2.068 per saham. Berarti, lebih tinggi 4,7% dari harga saham Bumi di lantai bursa, kemarin. Namun, para peminat BUMI berpeluang mengumpulkan saham perusahaan ini lewat lantai bursa. Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman mengatakan, segala kemungkinan atas perubahan pemegang saham BUMI masih bisa terjadi. "Tidak tertutup kemungkinan investor beli di pasar sehingga bisa akumulasi saham BUMI," imbuhnya, kemarin. Pihak yang melakukannya bisa siapa saja, termasuk konsorsium Northstar. Apalagi, seorang eksekutif yang terlibat dalam proses ini bilang, harga pembelian saham Bumi bisa berubah.Namun, Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Sukrisno, salah satu perusahaan yang sudah memastikan ikut dalam Konsorsium Northstar, bilang pihaknya tidak berniat mengumpulkan saham BUMI lewat bursa. Sebab, jumlah saham yang dibeli tidak banyak. "Dengan ikut konsorsium ini, kami bisa membeli saham banyak dan dapat mengendalikan perusahaan," katanya. Perusahaan pelat merah ini menempatkan perwakilannya di manajemen BUMI pasca akuisisi.Sementara itu, raksasa produsen makanan dan minuman asal Filipina San Miguel Corporation kembali menegaskan minatnya membeli saham Bumi. Bahkan, ia ingin menjadi pemilik mayoritas sebanyak 51% saham BUMI, permata bisnis milik Keluarga Menteri Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie itu. "Pembicaraan soal transaksi ini sedang berlangsung," kata Corporate Information Officer San Miguel Ferdinand K. Constantio kepada otoritas bursa Filipina, kemarin.Selain Northstar dan San Miguel, Tata Group juga dikabarkan masih berminat membeli saham Bumi. "Itu mungkin saja karena saham BUMI yang ada di publik ini lebih dari 51%," ujar Norico.Menurut Norico, langkah akumulasi saham di lantai bursa bergantung strategi masing-masing pihak. Yang penting, mereka harus melapor ke otoritas bursa kalau membeli lebih dari 5% saham di pasar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
San Miguel Berniat Akuisisi 51% Saham BUMI Lewat Bursa
JAKARTA. Pintu untuk mengakuisisi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini seakan terbuka lebar. Pemicunya adalah kejatuhan harga saham produsen batubara terbesar di Indonesia itu sebesar 9,2% ke posisi Rp 1.975 per saham pada perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Kemungkinan, tekanan jual masih membalut saham ini selama tiga hari ke depan. Maklum, sekitar 1,62 miliar saham atau 8,35% dari total saham Bumi siap dijual investor pada harga di bawah Rp 1.975 per saham.Akhir pekan lalu, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) telah meneken perjanjian penjualan 35% saham Bumi kepada Northstar Pacific. Nilai transaksinya US$ 1,3 miliar atau Rp 2.068 per saham. Berarti, lebih tinggi 4,7% dari harga saham Bumi di lantai bursa, kemarin. Namun, para peminat BUMI berpeluang mengumpulkan saham perusahaan ini lewat lantai bursa. Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman mengatakan, segala kemungkinan atas perubahan pemegang saham BUMI masih bisa terjadi. "Tidak tertutup kemungkinan investor beli di pasar sehingga bisa akumulasi saham BUMI," imbuhnya, kemarin. Pihak yang melakukannya bisa siapa saja, termasuk konsorsium Northstar. Apalagi, seorang eksekutif yang terlibat dalam proses ini bilang, harga pembelian saham Bumi bisa berubah.Namun, Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Sukrisno, salah satu perusahaan yang sudah memastikan ikut dalam Konsorsium Northstar, bilang pihaknya tidak berniat mengumpulkan saham BUMI lewat bursa. Sebab, jumlah saham yang dibeli tidak banyak. "Dengan ikut konsorsium ini, kami bisa membeli saham banyak dan dapat mengendalikan perusahaan," katanya. Perusahaan pelat merah ini menempatkan perwakilannya di manajemen BUMI pasca akuisisi.Sementara itu, raksasa produsen makanan dan minuman asal Filipina San Miguel Corporation kembali menegaskan minatnya membeli saham Bumi. Bahkan, ia ingin menjadi pemilik mayoritas sebanyak 51% saham BUMI, permata bisnis milik Keluarga Menteri Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie itu. "Pembicaraan soal transaksi ini sedang berlangsung," kata Corporate Information Officer San Miguel Ferdinand K. Constantio kepada otoritas bursa Filipina, kemarin.Selain Northstar dan San Miguel, Tata Group juga dikabarkan masih berminat membeli saham Bumi. "Itu mungkin saja karena saham BUMI yang ada di publik ini lebih dari 51%," ujar Norico.Menurut Norico, langkah akumulasi saham di lantai bursa bergantung strategi masing-masing pihak. Yang penting, mereka harus melapor ke otoritas bursa kalau membeli lebih dari 5% saham di pasar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News