Sandiaga boyong 2 perusahaan ini untuk IPO



JAKARTA. Dua perusahaan investasi milik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) kian serius mencari peluang lewat penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Dua perusahaan yang dipersiapkan itu adalah; PT Tri Wahana Universal dan PT Medco Power Indonesia.

Sandiaga S. Uno, selaku chief executive officer (CEO) Saratoga mengatakan, kedua perusahaan tersebut memang telah digadang-gadang untuk IPO sejak akhir tahun lalu. Keduanya dipersiapkan IPO di Semester II tahun ini, atau setelah Pemilu.

Sandiaga mengatakan, tahun ini, kedua perusahaan tersebut membutuhkan dana ekspansi yang besar, yakni senilai Rp 5 triliun. Ia bilang, 30% pendanaan ekspansi akan dibiayai dari IPO dan sisanya dari pinjaman perbankan. "Masing-masing perusahaan ditargetkan bisa mendapat Rp 1,5 triliun dari IPO," ujarnya.


Sandiaga menjelaskan, tahun ini, prospek pasar modal terbilang cukup menjanjikan. Apalagi dengan euforia Pemilu yang membawa angin segar untuk kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Makanya, ia yakin bisa mendapatkan dana segar dari pasar modal.

Perseroan dapat menggunakan buku laporan keuangan Kuartal I 2014 sebagai dasar valuasi. "Kami sudah mendapat beberapa masukan mengenai IPO, dan memang tahun ini sangat bagus untuk mencari dana dari pasar modal," imbuh Sandiaga.

Asal tahu saja, Tri Wahana Universal merupakan perusahaan pengolahan minyak bumi yang berdiri sejak 2005 silam. Salah satu kilang yang dioperasikan perusahaan tersebut yaitu kilang minyak berkapasitas 6.000 barel per hari (bph) di Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.

Tri Wahana merupakan perusahaan yang dimiliki Saratoga secara langsung (direct ownership) dengan kepemilikan saham sebesar 47,5% per September 2013. Pada periode itu, nilai aset Tri Wahana mencapai Rp 1,53 triliun.

Sementara Medco Power adalah perusahaan penyedia listrik di dalam negeri. Adapun pembangkit setrum yang telah dibangun perusahaan tersebut di antaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Panaran I dan II dengan kapasitas total mencapai 110 MW, serta pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTMH) lain di beberapa wilayah lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri