KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yakin Menteri Keuangan Sri Mulyani mengetahui langkah-langkah yang harus diambil terkait defisitnya neraca perdagangan Indonesia. Neraca perdagangan pada November 2018 mengalami defisit US$ 2,05 miliar. Setelah bulan lalu defisit US$ 1,77 miliar. Defisit neraca perdagangan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang Januari hingga November 2018. Sebelumnya defisit terbesar neraca dagang RI pada 2018 terjadi pada Juli dengan defisit US$ 2 miliar dollar. Kendati demikian, kata Sandiaga, langkah Sri Mulyani perlu didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan tegas. "Bu Sri Mulyani sudah tahu, dia sudah tahu. Tapi Bu Sri Mulyani perlu pemerintahan yang kuat, perlu pemerintahan dan kepemimpinan yang tegas seperti Pak Prabowo untuk menjalankannya," ujar Sandiaga saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin (17/12).
Sandiaga: Kebijakan Sri Mulyani harus didukung pemimpin yang tegas seperti Prabowo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yakin Menteri Keuangan Sri Mulyani mengetahui langkah-langkah yang harus diambil terkait defisitnya neraca perdagangan Indonesia. Neraca perdagangan pada November 2018 mengalami defisit US$ 2,05 miliar. Setelah bulan lalu defisit US$ 1,77 miliar. Defisit neraca perdagangan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang Januari hingga November 2018. Sebelumnya defisit terbesar neraca dagang RI pada 2018 terjadi pada Juli dengan defisit US$ 2 miliar dollar. Kendati demikian, kata Sandiaga, langkah Sri Mulyani perlu didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan tegas. "Bu Sri Mulyani sudah tahu, dia sudah tahu. Tapi Bu Sri Mulyani perlu pemerintahan yang kuat, perlu pemerintahan dan kepemimpinan yang tegas seperti Pak Prabowo untuk menjalankannya," ujar Sandiaga saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Senin (17/12).