Sandiaga Uno klaim elektabilitas Prabowo-Sandi capai 40%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim elektabilitasnya bersama capres Prabowo Subianto mencapai 40%. Angka itu, kata dia, mengacu pada survei internal yang dilakukan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. 

“Alhamdulillah kita sudah capai 40%. Ini perlu kita syukuri, tapi kita masih jauh tertinggal kita masih kejar. Kita masih punya 130 hari lagi, kita yakin bisa menangkap aspirasi masyarakat,” tutur Sandiaga saat ditemui di daerah Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12). 

Sandiaga yakin, di awal tahun 2019 hingga menjelang pemilihan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga akan terus meningkat. 


“Kami yakin dalam awal tahun depan kami akan terus (meningkat), kalau menyusul itu dari Allah, tetapi kalau kita kerja keras itu kita ikhtiar saja,” kata Sandiaga. 

Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) menunjukkan elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres yang berkontestasi pada Pilpres 2019 tidak mengalami peningkatan yang signifikan atau cenderung stagnan selama dua bulan masa kampanye. 

Berdasarkan hasil survei November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada angka 53,2% dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2%. Sementara responden yang masih belum menentukan pilihan sebesar 15,6%. 

Peneliti LSI Rully Akbar menilai, elektabilitas yang cenderung staganan karena tidak adanya adu gagasan antara tim kampanye masing-masing pasangan calon.

Menurut Rully, hingga saat ini tim kampanye pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, masih berkutat pada isu-isu sensasional dan tidak substantif. 

"Akibatnya dua bulan masa kampanye program dikalahkan isu sensasional yang tidak berpengaruh pada kenaikan elektabilitas," ujar Rully di kantor LSI, Jakarta Timur, Kamis (6/12). (Penulis: Reza Jurnaliston)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sandiaga Uno Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandi Capai 40 Persen"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia