KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif (ekraf) mencapai US$ 28 miliar pada tahun ini. Sandiaga mengatakan pada tahun 2023 nilai tambah industri ekraf bisa mencapai Rp 1.415 triliun atau di atas target yaitu Rp 1.300 triliun. "Tapi kita punya PR (pekerjaan rumah) untuk nilai ekspor ekonomi kreatif dimana ini peluangnya lebih besar sebetulnya," kata Sandiaga dalam keterangnya, Senin (4/3).
Baca Juga: Ekspor Kerajinan Tembus US$ 802,597 Juta Sepanjang 2023 Ke depan, Sandiaga ingin meningkatkan ekspor ke beberapa negara khususnya pasar non tradisional yang potensial secara ekonomi dan prospektif untuk menjadi tujuan pasar bagi Indonesia, seperti negara-negara di kawasan Amerika Latin, Eropa Tengah dan Timur, Afrika, Asia Selatan dan Tengah dan Pasifik Selatan. Sebelumnya, Sandiaga mengakui ekonomi kreatif seperti kuliner, kriya, dan fasyen masih belum menyumbang maksimal kinerja ekspor neraca perdagangan. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2023 secara akumulatif mengalami surplus sebesar US$ 36,93 miliar. Begitu juga dengan neraca perdagangan periode Januari 2024 yang kembali mencatat surplus sebesar US$ 2,02 miliar. Hal ini memperpanjang catatan surplus sejak Mei 2020 atau surplus selama 45 bulan secara berturut-turut. Baca Juga: Strategi Inocycle Technology (INOV) Bidik Peningkatan Penjualan dan Ekspor pada 2024