NEW WASHINGTON. Perekonomian Iran akan menghadapi sejumlah hambatan besar terkait sanksi internasional yang diberikan AS dan aliansinya. Sejumlah pihak menilai, sanksi yang diberikan oleh AS dan Eropa menyusutkan tingkat ekspor minyak Iran. Selain itu, nilai dari perdagangan minyak Iran pun ikut terpangkas. Ujung-ujungnya, perekonomian negara teluk tersebut terpukul.Pelarangan dan penutupan akses terhadap transaksi perbankan, pengiriman, asuransi, pelabuhan, perdagangan, dan energi menyebabkan ikatan dengan dunia luar, termasuk AS, ikut terputus. Sejumlah pejabat pemerintah AS, salah satunya Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengungkapkan, ada batasan waktu untuk menekan Iran agar segera menghentikan aktivitas nuklirnya sebelum AS atau Israel mengambil langkah militer. Sanksi tersebut juga mempengaruhi partner dagang Iran. Sebagai contoh, Noor Islamic Bank memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan perbankan Iran pada Desember lalu, sesuai dengan peraturan yang ditetapkan internasional. Selain itu, India kemungkinan akan meminta Iran untuk mengantarkan sendiri minyaknya sehingga para perusahaan minyak India dapat menghindari peraturan sanksi internasional."Sanksi yang diberikan AS dan Eropa juga berdampak pada perdagangan internasional yang berhubungan dengan Iran," jelas Nigel Kushner, lawyer specializing sanksi dan perdagangan Iran. Kushner juga bilang, sanksi tersebut cukup menakutkan sehingga banyak perusahaan asuransi dan jasa pengiriman barang memutuskan hubungan bisnis dengan Iran. Seperti yang diketahui, sanksi atas Iran diberikan AS dan aliansinya dengan alasan pengembangan nuklir Iran berhubungan dengan pengembangan senjata pemusnah masal. Namun, Iran membantah dan menjelaskan bahwa program nuklir ini berhubungan dengan penelitian kesehatan dan energi untuk masyarakat Iran.
Sanksi AS dan aliansinya memukul ekonomi Iran
NEW WASHINGTON. Perekonomian Iran akan menghadapi sejumlah hambatan besar terkait sanksi internasional yang diberikan AS dan aliansinya. Sejumlah pihak menilai, sanksi yang diberikan oleh AS dan Eropa menyusutkan tingkat ekspor minyak Iran. Selain itu, nilai dari perdagangan minyak Iran pun ikut terpangkas. Ujung-ujungnya, perekonomian negara teluk tersebut terpukul.Pelarangan dan penutupan akses terhadap transaksi perbankan, pengiriman, asuransi, pelabuhan, perdagangan, dan energi menyebabkan ikatan dengan dunia luar, termasuk AS, ikut terputus. Sejumlah pejabat pemerintah AS, salah satunya Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengungkapkan, ada batasan waktu untuk menekan Iran agar segera menghentikan aktivitas nuklirnya sebelum AS atau Israel mengambil langkah militer. Sanksi tersebut juga mempengaruhi partner dagang Iran. Sebagai contoh, Noor Islamic Bank memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan perbankan Iran pada Desember lalu, sesuai dengan peraturan yang ditetapkan internasional. Selain itu, India kemungkinan akan meminta Iran untuk mengantarkan sendiri minyaknya sehingga para perusahaan minyak India dapat menghindari peraturan sanksi internasional."Sanksi yang diberikan AS dan Eropa juga berdampak pada perdagangan internasional yang berhubungan dengan Iran," jelas Nigel Kushner, lawyer specializing sanksi dan perdagangan Iran. Kushner juga bilang, sanksi tersebut cukup menakutkan sehingga banyak perusahaan asuransi dan jasa pengiriman barang memutuskan hubungan bisnis dengan Iran. Seperti yang diketahui, sanksi atas Iran diberikan AS dan aliansinya dengan alasan pengembangan nuklir Iran berhubungan dengan pengembangan senjata pemusnah masal. Namun, Iran membantah dan menjelaskan bahwa program nuklir ini berhubungan dengan penelitian kesehatan dan energi untuk masyarakat Iran.