KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menerapkan sanksi finansial sebanyak 20% bagi eksportir mineral mentah dan konsentrat yang tidak serius membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) menuai kritik. Ketua Indonesian Mining Institue (IMI), Irwandy Arif mengatakan, konsistensi pemerintah perlu dipertanyakan dalam kebijakan tersebut. Pasalnya, penerapan sanksi finansial tersebut diterapkan di tengah jalan. "Seharusnya pemerintah tegas dengan aturan di awal pembangunan smelter. Apakah aturannya sama dengan aturan pada saat mereka membangun? Kalau sama artinya konsisten, tapi kalau aturan baru mungkin bermasalah," tuturnya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).
Sanksi finansial dalam pembangun smelter menuai kritik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menerapkan sanksi finansial sebanyak 20% bagi eksportir mineral mentah dan konsentrat yang tidak serius membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) menuai kritik. Ketua Indonesian Mining Institue (IMI), Irwandy Arif mengatakan, konsistensi pemerintah perlu dipertanyakan dalam kebijakan tersebut. Pasalnya, penerapan sanksi finansial tersebut diterapkan di tengah jalan. "Seharusnya pemerintah tegas dengan aturan di awal pembangunan smelter. Apakah aturannya sama dengan aturan pada saat mereka membangun? Kalau sama artinya konsisten, tapi kalau aturan baru mungkin bermasalah," tuturnya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/5).