KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, rencana sanksi penurunan tunjangan kinerja (tukin) bagi Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda) yang tidak mencapai target pengadaan produk dalam negeri pada belanja pemerintah akan mengurangi pembelian produk impor. Sehingga, serapan produk dalam negeri, UMK dan Koperasi pada belanja pemerintah dapat meningkat. Namun, Bhima menekankan perlu juga adanya pengawasan terhadap pengadaan produk dalam negeri pada belanja pemerintah. "Sanksi perlu untuk memastikan serapan produk UMKM-nya jalan. Tapi perlu dicatat juga jangan sampai hanya karena cepat, muncul UMKM fiktif. Satu PT tapi dokumennya digunakan untuk daftar diberbagai pengadaan barang di kementerian atau pemda yang sama. Pengawasan juga harus jalan paralel," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (27/7).
Sanksi Pengurangan Tukin akan Dorong Belanja Pemerintah untuk Produk Dalam Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, rencana sanksi penurunan tunjangan kinerja (tukin) bagi Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda) yang tidak mencapai target pengadaan produk dalam negeri pada belanja pemerintah akan mengurangi pembelian produk impor. Sehingga, serapan produk dalam negeri, UMK dan Koperasi pada belanja pemerintah dapat meningkat. Namun, Bhima menekankan perlu juga adanya pengawasan terhadap pengadaan produk dalam negeri pada belanja pemerintah. "Sanksi perlu untuk memastikan serapan produk UMKM-nya jalan. Tapi perlu dicatat juga jangan sampai hanya karena cepat, muncul UMKM fiktif. Satu PT tapi dokumennya digunakan untuk daftar diberbagai pengadaan barang di kementerian atau pemda yang sama. Pengawasan juga harus jalan paralel," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Kamis (27/7).