JAKARTA. Para tahanan yang menjalani proses pencoblosan surat suara Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlihat antusias. Mereka bahkan secara terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya terhadap salah satu pasangan dari tiga peserta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. "Yang penting bukan (nomor urut) dua," kata mantan Ketua Komisi IV DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi usai mencoblos, di KPK, Jakarta, Rabu (15/2). Nomor urut dua adalah pasangan petahana yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Selain itu, Sanusi juga memamerkan tiga jari tangannya sekaligus yang dicelupkan tinta.
Sanusi dan Choel Mallarangeng: Asal bukan dua
JAKARTA. Para tahanan yang menjalani proses pencoblosan surat suara Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlihat antusias. Mereka bahkan secara terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya terhadap salah satu pasangan dari tiga peserta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. "Yang penting bukan (nomor urut) dua," kata mantan Ketua Komisi IV DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi usai mencoblos, di KPK, Jakarta, Rabu (15/2). Nomor urut dua adalah pasangan petahana yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Selain itu, Sanusi juga memamerkan tiga jari tangannya sekaligus yang dicelupkan tinta.