Istilah badan usaha milik negara (BUMN) sebagai "sapi perah" sudah ada sejak dulu. Umumnya, konotasinya cenderung negatif, yakni menjadi sumber meraup dana, entah bagi oknum pejabat maupun politikus. Bentuknya bisa dengan memainkan proyek-proyek, maupun memasukkan "orang dekat" ke perusahaan pelat merah. Dalam pengertian yang kurang lebih sama, istilah itu kini masih sering dipakai. Bedanya, konotasinya jauh lebih positif. Kini, pemerintah benar "memaksa" BUMN untuk meraih kinerja keuangan yang positif, melakukan efisiensi pengelolaan lewat merger atau membentuk holding, menjadikannya sebagai ujung tombak untuk mewujudkan target pembangunan pemerintah, khususnya di sektor infrastruktur. Istilah "sapi perah" itu mungkin malah semakin punya konotasi lebih positif ketika muncul kecemburuan dari sektor swasta yang merasa dianak-tirikan dalam pelbagai proyek pemerintah. Sebenarnya tak perlu malu mengatakan, dalam banyak kasus di masa lalu, banyak perusahaan swasta sering menjadikan BUMN, bahkan pemerintah, sebagai "sapi perah". Dapat proyek lewat kolusi, lalu dibiarkan mangkrak karena duit proyek ditilep.
Sapi perahan
Istilah badan usaha milik negara (BUMN) sebagai "sapi perah" sudah ada sejak dulu. Umumnya, konotasinya cenderung negatif, yakni menjadi sumber meraup dana, entah bagi oknum pejabat maupun politikus. Bentuknya bisa dengan memainkan proyek-proyek, maupun memasukkan "orang dekat" ke perusahaan pelat merah. Dalam pengertian yang kurang lebih sama, istilah itu kini masih sering dipakai. Bedanya, konotasinya jauh lebih positif. Kini, pemerintah benar "memaksa" BUMN untuk meraih kinerja keuangan yang positif, melakukan efisiensi pengelolaan lewat merger atau membentuk holding, menjadikannya sebagai ujung tombak untuk mewujudkan target pembangunan pemerintah, khususnya di sektor infrastruktur. Istilah "sapi perah" itu mungkin malah semakin punya konotasi lebih positif ketika muncul kecemburuan dari sektor swasta yang merasa dianak-tirikan dalam pelbagai proyek pemerintah. Sebenarnya tak perlu malu mengatakan, dalam banyak kasus di masa lalu, banyak perusahaan swasta sering menjadikan BUMN, bahkan pemerintah, sebagai "sapi perah". Dapat proyek lewat kolusi, lalu dibiarkan mangkrak karena duit proyek ditilep.