KONTAN.CO.ID - IHSG masih dibayang-bayangi sentimen perang dagang dan kenaikan suku bunga JAKARTA. Hari ini, Selasa (3/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam di akhir perdagangan. Mengutip RTI, indeks turun 1,96% atau 112,833 poin ke level 5.633,933.
Tercatat 343 saham memerah, dan hanya 65 saham yang menghijau. Sisanya 95 saham stagnan. Hal ini diduga karena mengantisipasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China pada 6 juli nanti. Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan mengatakan bahwa berdasarkan laporan nonfarm payrolls dari Departemen Tenaga Kerja AS untuk bulan Juni yang dirilis pada hari Jumat (29/6) kemarin, menunjukkan pertumbuhan pekerjaan turun menjadi 195.000 dari posisi 223.000 pada bulan Mei lalu. "Hal ini akan berdampak pada kenaikan inflasi AS dan bisa membuat The fed tidak ragu-ragu untuk menaikan suku bunga untuk ketiga kalinya. Hal ini mendukung investor asing untuk keluar dari pasar saham Indonesia," katanya. Ia memprediksi IHSG akan bergerak
sideways 5600-5700 hingga 6 Juli nanti. Sedangkan level bottom IHSG diprediksi bisa sampai kisaran 5.500 secara teknikal. Okky bilang kemungkinan market akan pulih pada kuartal ketiga atau bulan September tahun ini. Maka, ia menyarankan kepada investor untuk saat ini
hold dulu dan melakukan akumulasi beli di level
bottom. Terkait efek perang dagang antara AS versus China terhadap harga batubara, Okky bilang China sebagai importir terbesar berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pasar pembelinya, meski Indonesia paling banyak mengekspor batubara ke China. Soal tarif pajak terhadap produk AS maupun China, ia bilang ini bisa membuat emiten di China ataupun AS terbebani.
Sementara itu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, penurunan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen perang dagang dan kekhawatiran pembatasan investasi. "Batas waktu makin dekat, AS akan mengenakan tarif pajak sebesar 34 miliar dollar kepada 800 produk China. Dan China pasti akan membalas dan ini akan melebar ke Eropa, Kanada dan Meksiko," jelasnya. Hans memprediksi IHSG akan mencapai level bottom dari 5450 sampai 5150. Maka, ia merekomendasikan agar investor melakukan akumulasi beli di level 5450 ke bawah dan untuk sekarang perlu
wait and see dulu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto