KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, dalam sebuah wawancara dengan Komisi Penyelidikan Krisis Keuangan atau Financial Crisis Inquiry Commission (FCIC) pada Mei 2010, mengatakan bahwa seseorang harus berinvestasi dalam bisnis yang bisa dijalankan oleh orang bodoh. Wawancara terungkap dari dokumen yang tidak terpakai dari Arsip Nasional. Dokumen yang merilis transkrip, agenda rapat, dan perjanjian kerahasiaan dari FCIC. Komisi ini dibentuk setelah krisis oleh Kongres untuk melihat penyebab peristiwa tersebut. Ketika ditanya oleh FCIC apa yang membuat Buffett tertarik pada manajemen Moody's, lembaga pemeringkat kredit yang menjadi pusat dari bencana sekuritas yang didukung hipotek, ketika ia melakukan investasi awal, Buffett menjawab:
Jika Anda memiliki bisnis yang cukup bagus, jika Anda memiliki surat kabar yang memonopoli, jika Anda memiliki stasiun televisi jaringan-saya berbicara tentang masa lalu-Anda tahu, keponakan Anda yang idiot bisa menjalankannya. Jika Anda memiliki bisnis yang sangat bagus, itu tidak akan mengubah apa pun." Tentu saja, ada beberapa perbedaan dalam hal manajemen. Namun, cara berpikir Buffett, sebagaimana ditulis Businessinsider, seperti yang dikatakannya dalam wawancara, adalah jika sepuluh tahun yang lalu seseorang memiliki satu-satunya surat kabar di kota, maka dia orang yang memiliki kekuatan harga, dan itu adalah bisnis yang bagus."Saya tidak tahu apa-apa tentang manajemen Moody. Saya sering mengatakan dalam laporan dan juga di mana pun, ketika manajemen dengan reputasi cemerlang dipasangkan dengan sebuah bisnis dengan reputasi ekonomi buruk, reputasi bisnis tetap utuh."