KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (
SAME) tahun ini belum memiliki rencana untuk mengakuisisi rumah sakit atau menambah jaringan rumah sakit barunya. Namun perseroan sangat terbuka apabila ada rumah sakit yang sesuai dengan visi misi perseroan. Direktur Utama SAME, Jusup Halimi mengatakan hingga saat ini SAME telah mengoperasikan sebanyak 8 rumah sakit dimana 6 diantaranya adalah rumah sakit Elang Medika Corpora atau EMC sementara 2 rumah sakit lainnya yakni milik PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK). “Kami belum ada rencana untuk akuisisi rumah sakit, namun kami akan sangat terbuka bila ada rumah sakit yang cocok dengan strategi kami,” ujar Jusup dalam paparan Public Expose di Jakarta, Rabu (8/6).
Baca Juga: Sarana Meditama Metropolitan (SAME) Beli 16.396 Saham Nitrasanata Dharma Terbaru, perseroan membeli saham PT Nitrasanata Dharma (NSD) entitas yang menjalankan operasi Jakarta Eye Center. Dengan diselesaikannya aksi korporasi tersebut, SAME memiliki persentase kepemilikan saham sebesar 28% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam NSD. Merujuk situs resminya, JEC saat ini memiliki empat rumah sakit antara lain JEC Menteng, JEC Kedoya, JEC-Primasana Tanjung Priok dan JEC-Candi di Semarang. Selain itu, JEC juga mengoperasikan sembilan klinik khusus mata yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Purwokerto, Semarang, Surabaya, Makassar dan Denpasar. Lebih lanjut, mengenai strategi bisnis di tahun ini, perseroan akan berfokus pada pengembangan informasi teknologi dengan menjadikan EMC sebagai rumah sakit digital. Kemudian, SAME juga akan mendorong peningkatan sistem keamanan pasien lewat implementasi teknologi untuk menjaga sistem keamanan pasien, serta meningkatkan sistem layanan telemedicine bagi para pasien. Lebih lanjut, Direktur Keuangan Sarana Meditama Metropolitan, Armen Antonius Djan mengatakan, untuk mendorong strategi bisnis itu, perseroan tengah menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp200 miliar pada 2022. Hingga kuartal I-2022, penggunaan capex itu sekitar Rp 21 miliar yang digunakan untuk pembelian alat-alat medis hingga pengembangan teknologi informasi (IT) di tahun ini. Adapun sejalan dengan raihan pendapatan perseroan hingga Maret 2022, SAME mencatatkan pendapatan jasa bersih hingga Rp 349,46 miliar di kuartal I-2022. Perolehan itu naik 6,22% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 atau
year on year (yoy).
Sementara total laba bersih sebelum penyesuaian
merging entities yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,14 miliar. Perolehan itu menurun dibanding periode Januari-Maret 2021 yang tercatat Rp 28,23 miliar. Armen optimis, sepanjang tahun 2022 ini raihan kinerja perseroan akan setara dengan raihannya di sepanjang tahun 2021 yakni pendapatan bersih mencapai Rp 1,2 triliun dan laba bersih yang dibukukan mencapai Rp 153,8 miliar. “Target pendapatan dan laba bersih setidaknya tetap stabil atau setara dengan tahun 2021. Jadi kami tidak mengharapkan angka yang lebih tinggi dari 2021 dengan asumsi kasus Covid-19 yang diperkirakan masih ada meski kasusnya lebih sedikit,” tutup Armen. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .