Sarana Meditama (SAME) akan akusisi Kedoya Adyaraya (RSGK), ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) berencana melakukan mengakusisi  PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK). Emiten pengelola rumah sakit OMNI itu akan mengambil alih sebanyak-banyaknya 66% saham dalam RSGK atau sebanyak-banyaknya 613,58 juta saham. Adapun harga pembelian per saham RSGK diperkirakan Rp 1.720. 

Saat ini, saham RSGK paling banyak dimiliki PT Medikatama Sejahtera sebesar 40% dari total saham atau setara 371,87 juta saham. Setelahnya ada PT Bestama Medikacenter Investama  sebanyak 204,52 juta saham atau setara 22%. Publik memegang 181,42 juta saham atau setara 19,51%. Adapun SAME mengempit 18,49% dari total saham RSGK atau setara 171,85 juta saham.

Saham yang dikantongi SAME diperoleh dari transaksi pada 8 September 2021 yang lalu. SAME telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham dengan PT United Gramedo sejumlah 167,34 juta saham atau setara 18% dari total saham RSGK. Nilai transaksi tersebut mencapai Rp 287,82 miliar. 


Di sisi lain, SAME juga membeli saham RSGK saat penawaran perdana di bursa sebanyak 4,51 juta saham atau mewakili 0,49% total saham RSGK. Nilainya mencapai Rp 7,75 miliar. 

Baca Juga: Sarana Meditama (SAME) terus tambah kepemilikan saham Kedoya Adyaraya (RSGK)

Pada 15 September 2021, SAME menandatangai perjanjian pengikatan jual beli dengan PT Medikatama Sejahtera dan PT Bestama Medikacenter Investama seluruhnya berjumlah 232,41 juta saham atau setara 25% kepemilikan. Adapun nilainya mencapai Rp 399,75 miliar.

Selanjutnya, SAME sedang bernegosiasi dengan PT Medikatama Sejahtera untuk membeli saham yang masih dimiliki di RSGK dengan menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham berkisar antara 18% sampai dengan 20% yang akan dilaksanakan setelah rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Asal tahu saja, SAME akan menggelar (RUPSLB) bulan depan. Tepatnya, 26 Oktober 2021. 

Akuisisi untuk menciptakan sinergi

Manajemen memandang, langkah akuisisi yang diambil sejalan dengan tujuan SAME dan RSGK untuk menciptakan suatu perusahaan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi. Di sisi lain, aksi akuisisi ini diperlukan untuk memperluas pangsa pasar.

Manajemen SAME beranggapan, dengan adanya langkah akuisisi ini, sinergi perusahaan akan menjadi lebih kuat dan perusahaan lebih mampu bersaing dengan grup perusahaan rumah sakit lainnya. Selain itu, akusisi juga akan mendukung pertumbuhan jangka panjang. 

"Mengingat SAME dan RSGK memiliki kegiatan usaha yang sejenis, yakni dalam bidang pelayanan kesehatan dengan mengelola rumah sakit, serta dalam rangka penerapan strategi dan upaya Perseroan dan RSGK terutama dalam menghadapi pertumbuhan yang pesat dalam bidang pelayanan kesehatan dengan membangun dan mengelola rumah sakit," jelas manajemen SAME dalam keterbukaan informasinya, Jumat(17/9).

SAME berharap mendapatkan skala ekonomi atau economies of scale lebih dengan adanya sinergi operasional usaha yang terdiri atas tiga aspek. Pertama, integrasi proses pengadaan termasuk pengadaan sumber daya manusia, peralatan kesehatan, dan bahan medis terkait lainnya.

Kedua, penyatuan operasional penyediaan layanan kesehatan yang terintegrasi dan saling melengkapi bagi pasien dan para pengguna layanan perseroan lainnya. Ketiga, optimalisasi pemasaran perusahaan dengan jaringan nasabah/pasien yang terkonsolidasi. 

Sekadar informasi, RSGK merupakan perusahaan terbuka yang bergerak di bidang aktivitas kesehatan manusia, dan perdagangan besar dan eceran. RSGK saat ini mengoperasikan Rumah Sakit GrhaKedoya. Melalui anak usahanya, RSGK juga mengoperasikan Rumah Sakit Grha MM2100. Adapun emiten rumah sakit ini baru melantai di bursa 8 September 2021 yang lalu. 

 
SAME Chart by TradingView

Selanjutnya: Akuisisi rumah sakit, Sarana Meditama (SAME) berencana private placement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat