KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (
SAME) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau
rights issue. Emiten pengelola rumah sakit Omni itu bermaksud menerbitkan sebanyak-banyaknya 10,3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Mengutip keterbukaan informasi, Jumat (16/10), perseroan berencana menggunakan dana yang dihimpun lewat
rights issue untuk ekspansi dan investasi usaha.
Baca Juga: Jakarta kembali PSBB, Sarana Meditama (SAME) optimistis kunjungan pasien membaik " Salah satunya melalui pengambilalihan perusahaan yang terkait dengan kegiatan usaha rumah sakit yaitu PT Elang Medika Corpora," jelas manajemen PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk seperti yang tertulis dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/10). Selain itu, dana dari
rights issue juga akan digunakan untuk keperluan modal kerja oleh SAME atau entitas anak. Untuk merealisasikan aksi
rights issue itu, SAME perlu mengantongi persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang akan digelar pada 24 November 2020. Setelah mengantongi persetujuan itu, SAME perlu mendapat pernyataan pendaftaran efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar rights issue dapat dilaksanakan. Dengan adanya aksi ini, pemegang saham yang tidak menyerap
rights issue akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham sebanyak-banyaknya 63,58%.
Baca Juga: PSBB Jakarta tidak seberat sebelumnya, saham emiten rumahsakit masih belum menarik Lebih lanjut manajemen SAME menjelaskan, ketentuan lain seperti harga pelaksanaan final
rights issue, jumlah final atas saham baru yang akan diterbitkan, serta informasi penting lainnya, akan diungkapkan dalam prospektus yang akan diterbitkan dalam rangka penambahan modal. Sekadar informasi, mengutip data RTI Business, pada penutupan perdagangan Jumat (16/10), saham SAME melemah 0,81% ke harga Rp 123. Selama tiga bulan terakhir, harga saham itu menguat drastis 78,26%. Akan tetapi sejak awal tahun, sahamnya tercatat masih melemah 50,80%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto