Sarana Menara Nusantara (TOWR) akan Akuisisi Fiber Optik Alita, Ini Prospek Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) bakal mengakuisisi aset fiber optik PT Alita Praya Mitra lewat anak usahanya dinilai akan menjadi angin segar pagi pergerakan sahamnya. 

Kepala Riset Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya menyebut aksi pembelian fiber optik ini bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham TOWR. Menurutnya, transaksi ini bisa memperbesar  bisnis infrastruktur yang digeluti TOWR. 

"TOWR masih prospektif karena dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut sehingga digitalisasi juga penggunaannya juga akan semakin berkembang dan luas," kata Cheril saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/8). 


Baca Juga: Akuisisi Fiber Optik Alita, Ini Potensi Pendapatan Sarana Menara Nusantara (TOWR)

Berdasarkan hitungannya, Cheril memasang target harga saham TOWR di level Rp 1.450 per saham. Adapun hingga akhir perdagangan Selasa (9/8), TOWR ditutup menguat 0,40% ke posisi Rp 1.260 per saham. 

Mengutip data RTI, TOWR membuka perdagangan dengan flat di level Rp 1.255 per saham. Jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 111,51 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 140,56 miliar. 

Adapun Sarana Menara Nusantara lewat anak usahanya, PT lewat anak usahanya, PT BIT Teknologi Nusantara (BIT) bakal membeli aset fiber optik dari Alita senilai Rp 801 miliar.

TOWR lewat anak usahanya telah melakukan penandatangan perjanjian mengikat jual beli aset fiber optik dari Alita pada 4 Agustus 2022. Pembelian ini diharapkan dapat selesai pada September 2022. 

 
TOWR Chart by TradingView

"Aset fiber optik dari transaksi tersebut mewakili lebih dari 10.750 km serat yang menghasilkan pendapatan, dengan pendapatan terkontrak jangka panjang dan tidak dapat dibatalkan lebih dari Rp 845 miliar," kata Adam Gifari Wakil Direktur Utama TOWR, Selasa (9/8).

Selain itu, lanjut Adam, aset fiber optik ini sebagian besar melayani menara milik PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang berlokasi di sejumlah area, termasuk Surabaya. Solo, Malang dan Bali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi