Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Targetkan Produksi Pupuk 700 Ribu Ton Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produksi dan distribusi pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) menargetkan produksi pupuk Nitrogen, Phospat, Kalium (NPK) hingga akhir tahun ini menyentuh angka 700.000 ton.

Direktur Utama Saraswanti Anugerah Makmur Yahya Taufik mengatakan hingga lewat semester I tahun ini, pihaknya telah memproduksi lebih dari 50% target.

"Target produksi SAMF tahun 2024 sebesar 700.000 ton. Hingga semester I-2024, kami telah memproduksi 362.000 ton," ungkap Yahya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/9).


Dengan nilai produksi pupuk tersebut, SAMF membidik target penjualan hingga akhir tahun 2024 senilai Rp 4,8 triliun dan laba bersih Rp 472 miliar.

Baca Juga: Penjualan Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Turun 12% di Semester I-2024

"Target penjualan tahun ini meningkat 9,09% dibanding tahun 2023. Sedangkan, target laba bersih meningkat 12,38% dibanding tahun 2023," tambah dia.

Peningkatan target laba dan pendapatan ini menurutnya juga didukung oleh meningkatnya penggunaan pupuk di sektor perkebunan terutama di industri sawit. Saat ini juga telah terjadi peningkatan kuantum baik dari existing customer yang melakukan ekstensifikasi luas lahan yang harus dipupuk. Kemudian, dari pelanggan baru yang semula menggunakan pupuk tunggal kini beralih menggunakan pupuk NPK.

"Mayoritas konsumen pengguna pupuk SAMF dari sektor kelapa sawit, karena Indonesia merupakan produsen sawit terbesar di dunia dan lebih dari 16 juta ton Tandan Buah Segar (TBS) diproduksi oleh petani rakyat," kata Yahya.

Baca Juga: Industri Pupuk Hadapi Tantangan, SMAF Pastikan Produksi Tetap Aman

Adapun sepanjang semester I-2024, SAMF membukukan penjualan sebesar Rp 2,41 triliun sepanjang semester I-2024. Realisasi ini turun 12% year on year (YoY) dari periode yang sama tahun 2023 senilai Rp 2,77 triliun.  Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah harga bahan baku pupuk yang telah kembali normal seperti situasi sebelum pandemi Covid-19. Sementara itu, per akhir Juni 2024, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar alias laba bersih tercatat sebesar Rp 207,60 miliar. Realisasi tersebut juga turun dari laba bersih di semester I-2023 sebesar Rp 236 miliar. Sedangkan, dari sisi aset sebesar Rp 3,52 triliun dengan nilai liabilitas Rp2,14 triliun, serta ekuitas sebesar Rp 1,37 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati