KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen pupuk, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), berusaha memperkuat bisnisnya di tengah meningkatnya permintaan produk pupuk sepanjang 2023. Manajemen Saraswanti Anugerah Makmur menargetkan pertumbuhan penjualan perusahaan sebesar 20% pada tahun ini. Pihak SAMF sebenarnya belum merilis laporan keuangan 2022. Dalam berita sebelumnya, penjualan SAMF pada 2022 diperkirakan dapat mencapai Rp 2,88 triliun. Sementara hingga kuartal III-2022, penjualan Saraswanti Anugerah Makmur melonjak 96% year on year (YoY) menjadi Rp 2,45 triliun. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk SAMF juga melesat 131,47 YoY menjadi Rp 220,50 miliar.
Sebagai produsen pupuk NPK, Saraswanti Anugerah Makmur senantiasa berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan. Guna menjaga performa kinerjanya, perusahaan ini selalu menyediakan produk pupuk yang disesuaikan dengan kondisi lahan dan tanaman milik pelanggan. "Kami memastikan pupuk yang diberikan akan tepat dosis, tepat ukuran, dan tepat waktu," imbuh Yahya Taufik, Chief Executive Officer (CEO) Saraswanti Anugerah Makmur, Selasa (14/3).
Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Menambah Kapasitas Produksi Tahun Depan Dia menambahkan, prospek bisnis pupuk cukup menjanjikan pada 2023. Permintaan terhadap berbagai macam produk pupuk diyakini tumbuh signifikan, baik dari pelanggan lama maupun pelanggan baru. Seluruh penjualan pupuk Saraswanti Anugerah Makmur ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri. Perusahaan ini akan tetap berfokus menjual pupuk di dalam negeri mengingat potensi pasarnya masih sangat besar, khususnya di sektor industri kelapa sawit. Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) pernah menyebut bahwa produski crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit nasional bakal berkisar 51 juta ton-52 juta ton pada tahun ini. Tingginya angka produksi CPO tentu akan mengerek kebutuhan pupuk untuk membantu pertumbuhan tanaman. Di sisi lain, emiten yang berasal dari Jawa Timur ini tetap mewaspadai potensi berlanjutnya fluktuasi harga bahan baku pupuk global yang sudah terjadi sejak tahun lalu, terutama setelah perang Rusia-Ukraina meletus. "Harga bahan baku pupuk masih bisa berfluktuasi karena ini kondisi yang tidak bisa kami hindari," ungkap Taufik. Terlepas dari itu, Saraswanti Anugerah Makmur tetap melanjutkan langkah ekspansi bisnisnya pada 2023. Perusahaan ini masih fokus melakukan peningkatan kapasitas pada fasilitas produksi pupuk menjadi 700.000 ton per tahun, dari sebelumnya sebanyak 600.000 ton per tahun. Upaya penambahan kapasitas produksi ini patut dilakukan oleh Saraswanti Anugerah Makmur demi memenuhi permintaan pasar. Pihak SAMF memastikan proses ekspansi tersebut akan selesai tahun ini. "Penambahan kapasitas hampir selesai pada semester I-2023 dan siap memproduksi pupuk untuk kebutuhan pelanggan," jelas Taufik. Sebagai modal untuk menambah kapasitas produksi pabrik, Saraswanti Anugerah Makmur mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 165 miliar. Mengutip materi paparan publik 2022, penambahan kapasitas produksi ini menyasar pada pabrik Saraswanti Anugerah Makmur Mojokerto II. Semula, pabrik Mojokerto II dapat memproduksi 100.000 ton dan nanti bakal naik menjadi 200.000 ton per tahun.
Di samping itu, SAMF juga memiliki 4 pabrik pupuk yang meliputi pabrik Mojokerto I yang berkapasitas 100.000 ton per tahun, pabrik Medan II (80.000 ton per tahun), pabrik Medan II (160.000 ton per tahun), dan pabrik Sampit (160.000 ton per tahun). Tidak hanya pabrik, bisnis SAMF juga didukung oleh keberadaan 12 kantor pemasaran di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Prospek Kinerja Saraswanti (SAMF) Tumbuh Subur, Ini Rencana Bisnis dan Ekspansinya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat