Saratoga akan ambil saham TBIG yang dilepas ISAT



JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berniat memperbesar kepemilikan sahamnya melalui PT Saratoga Infrastruktur. Hal itu dilakukan dengan rencana pembelian 5% saham atau 239,82 juta lembar saham TBIG yang dimiliki PT Indosat (Persero) Tbk (ISAT). 
Presiden Komisaris TBIG yang juga merupakan Presiden Komisaris SRTG, Edwin Soerjadjaja mengatakan, pihaknya siap menyerap saham TBIG yang dilepas ISAT. Sebab, ISAT tidak berencana memegang saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), jika locked up periodnya selesai pada Agustus 2013. 
Dana yang digunakan untuk menyerap saham tersebut didapatkan dari kas internal perseroan."Kami membeli karena dua alasan. Pertama, karena kami ada kelebihan kas dan kedua karena menurut kami harganya sangat murah," kata Edwin di Jakarta, Kamis (18/7).
Lagipula, lanjut Edwin, beberapa dana yang dimiliki oleh SRTG adalah berbentuk pinjaman dengan jangka waktu yang cukup panjang. Sehingga jika kas internal perseroan kurang, maka dana tersebut dapat dianggarkan.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur TBIG Herman Setyabudi mengatakan, program pelepasan saham TBIG tersebut merupakan hak dari ISAT sebagai pemegang saham perseroan. "Yang menjadi perhatian kami adalah bagaimana kami dapat menjaga harga saham TBIG agar secara fundamental dapat tumbuh dan berkembang," kata Herman. 
Sementara itu, Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso mengakui, aksi pelepasan saham perseroan oleh ISAT tidak akan berdampak ke perseroan. Menurutnya investor akan lebih melihat kinerja operasional dan profitabilitas satu perusahaan, bukan siapa yang hendak melepas saham. "Apalagi menara ISAT masih di TBIG," kata Helmy. 
Manajemen ISAT sendiri telah memastikan akan melepas kepemilikan 5% saham yang dimilikinya di TBIG. Rencana divestasi ini nantinya akan berguna untuk memperkuat permodalan di masa depan.
Sekadar informasi, ISAT mendapatkan 5% saham TBIG sebagai bagian dari kompensasi penjualan 2.500 menara ke perusahaan penyedia menara itu. Nilai transaksi menara-menara itu berkisar US$ 406 juta, dimana nilai tersebut ada sebelum dikenakan beberapa penyesuaian harga.
Dari total nilai akuisisi tersebut, 17,98% atau US$ 73 juta dibayar dalam bentuk saham. Hal tersebut yang menjadi alasan ISAT memiliki 239,82 juta saham atau setara 5% saham baru yang diterbitkan TBIG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan