JAKARTA. Persaingan berebut saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), pengelola menara telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) mengerucut pada dua perusahaan kakap. Yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Persaingan ini kian menarik lantaran yang bertarung di balik dua perusahaan itu adalah dua konglomerasi besar, yakni Saratoga Group dan Grup Djarum. Jejak Saratoga terlihat dari Provident Capital yang menjadi pemegang saham terbesar TBIG. Sedangkan Grup Djarum merupakan pemilik TOWR. Dengan sumber dana tak terbatas dan jaringan bisnis luas, dua konglomerasi itu ngotot memiliki Mitratel yang kini memiliki sekitar 3.000 menara yang sebagian besar untuk pemancar Telkom dan anak usahanya. Adapun hingga kuartal III-2013, TBIG memiliki 9.308 menara dan TOWR punya 9.180 menara.
Saratoga dan Djarum berebut Mitratel
JAKARTA. Persaingan berebut saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), pengelola menara telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) mengerucut pada dua perusahaan kakap. Yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Persaingan ini kian menarik lantaran yang bertarung di balik dua perusahaan itu adalah dua konglomerasi besar, yakni Saratoga Group dan Grup Djarum. Jejak Saratoga terlihat dari Provident Capital yang menjadi pemegang saham terbesar TBIG. Sedangkan Grup Djarum merupakan pemilik TOWR. Dengan sumber dana tak terbatas dan jaringan bisnis luas, dua konglomerasi itu ngotot memiliki Mitratel yang kini memiliki sekitar 3.000 menara yang sebagian besar untuk pemancar Telkom dan anak usahanya. Adapun hingga kuartal III-2013, TBIG memiliki 9.308 menara dan TOWR punya 9.180 menara.