Saratoga Investama (SRTG) Catat Rugi Rp 446,39 Miliar di Semester I 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan alias rugi bersih sebesar Rp 446,39 miliar di semester I 2024.

Kerugian tersebut menyusut 96,34% secara tahunan alias year on year (yoy) dari rugi bersih Rp 12,21 triliun di semester I 2023.

Alhasil, rugi per saham dasar tercatat Rp 33 pada semester I 2024, turun dari Rp 904 di periode sama tahun lalu.


Melansir laporan keuangan, penurunan rugi bersih ini disebabkan menyusutnya kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya pada periode ini. Kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya yang dicatatkan Perseroan susut menjadi Rp1,37 triliun, dibandingkan periode sama 2023 yang mencatatkan kerugian sebesar Rp15 triliun.

SRTG juga mencatatkan nilai aset bersih alias net aset value (NAV) sebesar Rp 49,4 triliun pada semester I-2024, tumbuh 4% secara kuartalan (qoq) dibandingkan kuartal I-2024 sebesar Rp 47,5 triliun.

Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengatakan, perolehan NAV ini didukung kinerja positif dan kenaikan harga saham portofolio, seperti PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), serta pertumbuhan dari portofolio perusahaan non-publik.

“Di tengah kondisi pasar dan ekonomi global yang dinamis, Saratoga mampu mempertahankan kinerja keuangan yang positif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/7).

Baca Juga: Ditopang RS Brawijaya, Saratoga (SRTG) Catat Arus Kas Rp 2,5 Triliun Saratoga (SRTG)

SRTG memiliki investasi pada saham senilai Rp 47,15 triliun di akhir Juni 2024, naik dari Rp 46,68 triliun akhir tahun 2023.

Secara rinci, investasi SRTG di saham perusahaan blue chip sepanjang semester I 2024 sebesar Rp 39,53 triliun, turun dari Rp 40,24 triliun pada akhir Desember 2023.

Emiten blue chip yang ada dalam portofolio SRTG adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).  Selain itu, perusahaan tertutup blue chip yang ada dalam portofolio adalah Bersama Digital Infrastructure Asia PTE. LTD.

Sedangkan, investasi SRTG di saham perusahaan berkembang sepanjang semester I 2024 sebesar Rp 7,13 triliun, naik dari Rp 5,96 triliun di akhir Desember 2023.

Emiten berkembang yang jadi portofolio SRTG, yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM), PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA), dan PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII).

Saratoga juga berhasil menurunkan hampir separuh dari posisi utang bersih di akhir semester I 2024 menjadi Rp 449 miliar, dibandingkan kuartal I-2024 sebesar Rp 885 miliar.

Selain itu, SRTG mampu mempertahankan rasio biaya dan utang tetap pada level yang sehat. Biaya operasional terhadap NAV dan loan-to-value masing-masing sebesar 0,6% dan 0,7% dari sebelumnya 0,5% dan 1,1% di semester I-2023.

“Hal ini mencerminkan bahwa portofolio investasi kami memiliki kinerja yang solid serta keberhasilan manajemen dalam mengeksekusi setiap strategi investasi secara optimal,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat