KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG) berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba pada tahun 2019. Kondisi ini didorong oleh peningkatan nilai investasi dan pendapatan dividen. Pada periode ini
net asset value Saratoga mencapai Rp 22,85 triliun naik 44,9% dari Rp 15,77 triliun. Perusahaan milik Sandiaga Uno tersebut membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 7,37 triliun. Pada 2018, SRTG membukukan rugi hingga Rp 6,19 triliun.
Baca Juga: Semester I-2019, Saratoga bukukan laba bersih Rp 3,1 triliun Keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 6,22 triliun. Padahal di tahun 2018 pos tersebut tercatat rugi hingga Rp 7,25 triliun. Selain itu, penghasilan dividen bunga dan investasi tercatat naik 74,78% dari Rp 1,15 triliun menjadi Rp 2,01 triliun. Dalam rilisnya manajemen menjelaskan kenaikan nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas didorong oleh kenaikan harga saham
mark-to-market dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (
TBIG), PT Adaro Energy Tbk (
ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (
MDKA). Kenaikan pendapatan dividen juga berasal dari kontribusi
TBIG,
ADRO, serta PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (
MPMX). Produksi emas MDKA tumbuh 33,2% dari 167.506 ons atau setara 4.748,71 kg pada 2018 menjadi 223.045 ons atau setara 6.323,22 kg pada 2019. Proyek eksplorasi porfiri di Tujuh Bukit, yang merupakan aset andalan MDKA, terus membuat kemajuan besar seiring dengan adanya Pra Studi Kelayakan dengan hasil kuat dari pengeboran bawah tanah. Lebih lanjut, MPMX mengalami pertumbuhan yang sangat positif dan memiliki kontribusi terbesar dalam pendapatan dividen Saratoga sepanjang 2019. Pada kuartal pertama 2019, Saratoga menambah modal untuk MPMX dengan meluncurkan penawaran tender sukarela (
voluntary tender offer). Hasilnya, Saratoga menjadi pemegang saham mayoritas. Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya mengatakan kinerja yang kuat dari perusahaan investasi ini didukung oleh fundamental bisnis yang solid dan sebagai pemegang saham berbagai perusahaan investasi, mereka akan terus mendukung perusahaan mencapai potensi yang maksimal.
Baca Juga: Edwin Soeryadjaya Membeli Saham Saratoga (SRTG) Senilai Rp 85 Miliar "Juga sebagai perusahaan investasi aktif, Saratoga yakin terhadap potensi jangka panjang dari tiga sektor utama yakni sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumen. Perusahaan akan terus berinvestasi secara aktif di tiga pilar tersebut seperti yang sudah dilakukan selama ini," jelas Michael dalam rilisnya yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (17/3). Terkait prospek bisnis 2020, Michael mengatakan di tengah berbagai tantangan global dan domestik, Saratoga akan tetap menjalankan strategi investasi aktif secara disiplin, terukur, dan
prudent. "Kami percaya dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki Saratoga, nilai investasi perusahaan akan terus berkembang secara optimal," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi