Saratoga mengakuisisi GAP senilai US$ 5 juta



JAKARTA. Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk menambah portofolio investasinya. Kali ini, perusahaan ini menjatuhkan pilihan pada PT Gilang Agung Persada atawa GAP, perusahaan yang bergerak di bidang fesyen, lifestyle dan luxurios brand

Perusahaan berkode SRTG di Bursa Efek Indonesia itu mengakuisisi 4,17% saham GAP. Nilai akuisisinya setara dengan US$ 5 juta. "Hari ini GAP sudah masuk jadi anggota Grup Saratoga," tandas Sandiaga S. Uno, Presiden Direktur SRTG, Selasa (12/8) kemarin.

Pada saat yang bersamaan, Saratoga Investama juga menempatkan dana senilai US$ 167.000 dalam exchangeable bonds


Dus, jika dana tersebut dieksekusi maka kepemilikan Saratoga Investama pada GAP akan bertambah 1,67% sehingga total kepemilikan saham perusahaan ini akan menjadi 5,84%.

Alasan Saratoga Investama memilih GAP demi memperkuat sektor bisnis ritel konsumer. "Akuisisi ini kami lakukan demi menangkap peluang pertumbuhan ekonomi kelas menengah sehingga portofolio kami di sektor konsumer semakin kuat," ujar Sandiaga.

Tak cuma mengakuisisi saham GAP, Saratoga Investama bahkan memberikan sinyal akan menambah barang dagangan GAP. "GAP kayaknya akan menjual batik. GAP harus ditambah batik nanti," ujar Sandiaga.

Soal pendanaan, lantaran mengaku masih memiliki kas internal US$ 100 juta, perusahaan itu tak mencari pinjaman pihak ketiga. Melainkan, mendanai akuisisi itu dengan dana internal.

Melongok laporan keuangan Saratoga Investama 31 Desember 2013, dana lancar atau kas setara kas perusahaan ini tercatat Rp 405,63 miliar. Sementara  kas dan setara kas perusahaan itu per 30 Juni 2014 adalah tercatat senilai Rp 535,62 miliar. 

Sebagai catatan, Saratoga membeli saham GAP pada 30 Juli 2014. Saratoga melakukan perjanjian pembelian 4,17 % senilai US$ 5 juta.

Sebagai informasi, GAP memiliki sejumlah merek fesyen seperti Guess, Celine, Givenchy, La Senza, Gap, Banana Republic dan Roul and VNC. Perusahaan ini juga menjual arloji bermerek Nautica, Swarovski dan Victorinox Swiss Army.

Saratoga Investama sendiri sebenarnya juga sudah memiliki anak usaha yang bergerak di sektor ritel konsumer, yakni PT Mitra Pinasthika Tbk. Sepanjang semester I-2014, Saratoga Investama mencetak pendapatan Rp 3,09 triliun. Capain ini melonjak 165% dari pendapatan semester I-2013 yang sebesar Rp 1,17 triliun.

Kemampuan mengerek kinerja juga terjadi pada pos bottom line. Perusahaan ini diketahui mendulang laba periode berjalan Rp 650,63 miliar. Capaian ini melejit 245,44%.

Hingga paruh pertama tahun ini, susunan pemegang saham Saratoga adalah pertama, PT Unitras Pertama sebanyak 31,5424%.

Kedua, Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga S. Uno dengan porsi kepemilikan saham yang sama, masing-masing 29,1489%. Lantas, sisanya dimiliki oleh publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina