Saratoga mengincar bisnis pembangkit listrik



JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) tertarik untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik. Perusahaan ini pun melirik PT Batu Hitam Perkasa (BHP) yang merupakan perusahaan pembangkit listrik. Sekretaris perusahaan SRTG, Ira Dompas dalam keterbukaan infromasi menyebutkan, perseroannya berencana membeli 1.795.148 lembar saham PT Batu Hitam Perkasa. Nantinya setelah transaksi dilaksanakan, susunan pemegang saham PT Batu Hitam Perkasa akan menjadi PT Agung Indonesia Mandiri sebesar 83,33% dan Saratoga sebesar 16,67%. Devin Wirawan, Principal Saratoga Capital menyebut niatan perseroan untuk membeli BPH karena industri pembangkit listrik masih memberikan imbal hasil perdagangan (risk/return trade off) yang menarik. "Selain itu, Indonesia saat ini masih memiliki tingkat kelistrikan yang rendah dan Saratoga ingin lebih berpartisipasi dalam mengembangkan industri pembangkit listrik di Indonesia," ujarnya pada KONTAN, Selasa (21/7). Sayangnya, Devin tidak menyebut besaran nilai dari transaksi pembelian saham tersebut. Pastinya, pembelian saham ini akan segera rampung dalam dua bulan kedepan. "Apabila semua syarat jual beli saham terpenuhi, kami target pembelian saham tersebut dapat direalisasikan dalam 1-2 bulan ke depan,"kata Devin. Sementara itu, Catharina Latjuba, Corporate Communications SRTG mengatakan perseroan belum membahas rencana ekspansi yang akan dilakukan oleh BHP. "Rencana ekspansi yang akan dilakukan kedepannya masih dalam pembahasan oleh managemen," ujar Catharina pada KONTAN, Rabu (23/7). Sekedar catatan, saat ini PT Batu Hitam Perkasa memiliki Paiton unit 7/8 dan unit 3 dengan total generating capacity 2.035MW. Saratoga sendiri saat ini bergerak dalam berbagai bidang usaha seperti pertanian, perkebunan, telekomunikasi, perdagangan, industri, energi, pembangunan, transportasi dan jasa baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa