KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sukses membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan atau laba bersih Rp 1,13 triliun sepanjang kuartal I-2019. Perolehan laba ini meningkat signifikan, mengingat pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan yang 22% sahamnya dimiliki Sandiaga Uno tersebut, masih mencatatkan rugi sebanyak Rp 317,61 miliar. Berdasarkan perhitungan Kontan.co.id, sepanjang kuartal I-2019 SRTG berhasil membukukan pendapatan hingga Rp 1,39 triliun. Jumlah tersebut diperoleh dari pendapatan keuntungan bersih atas investasi pada efek ekuitas, penghasilan dividen dan bunga, serta pendapatan lainnya. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya Rp 134,38 miliar. Sedangkan, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa (30/4), diketahui juga beban bunga SRTG meningkat sebanyak 110,04% dari Rp 39,42 miliar di kuartal I-2018, menjadi Rp 82,80 miliar. Diikuti kenaikan beban usaha sebanyak 38,68% menjadi Rp 53,09 miliar di kuartal I-2019.
Saratoga (SRTG) mengklaim portofolio membaik di kuartal I-2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sukses membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan atau laba bersih Rp 1,13 triliun sepanjang kuartal I-2019. Perolehan laba ini meningkat signifikan, mengingat pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan yang 22% sahamnya dimiliki Sandiaga Uno tersebut, masih mencatatkan rugi sebanyak Rp 317,61 miliar. Berdasarkan perhitungan Kontan.co.id, sepanjang kuartal I-2019 SRTG berhasil membukukan pendapatan hingga Rp 1,39 triliun. Jumlah tersebut diperoleh dari pendapatan keuntungan bersih atas investasi pada efek ekuitas, penghasilan dividen dan bunga, serta pendapatan lainnya. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya Rp 134,38 miliar. Sedangkan, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Selasa (30/4), diketahui juga beban bunga SRTG meningkat sebanyak 110,04% dari Rp 39,42 miliar di kuartal I-2018, menjadi Rp 82,80 miliar. Diikuti kenaikan beban usaha sebanyak 38,68% menjadi Rp 53,09 miliar di kuartal I-2019.