KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp 1,5 triliun pada semester pertama 2023. Pendapatan dividen SRTG naik 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan dividen ini meningkat saat Saratoga mencatat penurunan nilai aset. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (28/7), Saratoga mencatat kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain sebesar Rp 15 triliun. Di semester pertama tahun lalu, SRTG mencatat keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain sebesar Rp 2,7 triliun. Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengatakan, pada periode ini harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba/rugi perusahaan. Namun demikian, Lany menegaskan, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi.
Saratoga (SRTG) Raih Pendapatan Dividen Rp 1,5 Triliun Saat Nilai Aset Jeblok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp 1,5 triliun pada semester pertama 2023. Pendapatan dividen SRTG naik 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan dividen ini meningkat saat Saratoga mencatat penurunan nilai aset. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (28/7), Saratoga mencatat kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain sebesar Rp 15 triliun. Di semester pertama tahun lalu, SRTG mencatat keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain sebesar Rp 2,7 triliun. Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong mengatakan, pada periode ini harga saham di sejumlah portofolio Saratoga mengalami penurunan seperti saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Hal ini kemudian berdampak pada nilai NAV dan posisi laba/rugi perusahaan. Namun demikian, Lany menegaskan, nilai kerugian yang tercatat pada semester I-2023 ini sebagian besar merupakan kerugian yang belum direalisasikan dan hanya tercatat di laporan laba/rugi.