Sari Nila: Menebar virus bagel culture



Menekuni dunia bisnis bukan hal baru bagi Sari Nila. Presenter dan mantan model bernama lengkap Sari Nila Warsono ini sudah sejak beberapa tahun lalu mendirikan perusahaan konsultan di bidang fashion dan lifestyle. Perusahaan bertajuk Sinc Communication itu dia besarkan bersama Caroline Zachrie, rekan seprofesinya.

Belakangan, Nila, sapaan akrabnya, sibuk menggeluti bisnis baru di bidang kuliner. Wanita yang semasa kecil bercita-cita menjadi arkeolog ini sedang asyik berjualan roti bagel.

Asal tahu saja, roti bagel adalah makanan sejenis roti donat asli bangsa Polandia. Sajian ini kemudian menyebar ke New York, Amerika Serikat. Bahan bakunya berasal dari tepung terigu yang dipanggang.


Nila tak bekerja sendiri. Bersama tiga orang rekannya, alumnus Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini menjajal bisnis roti bagel sejak Februari 2011. “Ide awalnya, saya ingin membawa ‘bagel culture’ sebagai salah satu pilihan makanan yang healthy and yummy,” tutur wanita kelahiran 16 Desember 1973 tersebut.

Tanpa menyebut besar modal awal yang ia tanamkan, Nila membuka gerai di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, yang ia namakan Bagel-Bagel. Tanpa diduga, bagel kreasi empat sekawan itu mampu mencuri perhatian pasar. “Banyak first timer customer yang akhirnya menjadi pelanggan tetap kami,” ujar Nila berbunga-bunga.

Melihat respons positif konsumen tersebut, Nila dan ketiga rekannya pun berencana membuka gerai bagel lainnya dalam waktu dekat.Tampaknya, Nila dan kawan-kawan tak sekadar sesumbar soal rencana pengembangan bisnis Bagel-Bagel. Sebagai bukti keseriusan, mereka menggandeng penasihat bisnis Marvin Suwarso. “Marvin Suwarso sekaligus bertindak sebagai business coach kami,” ungkap penggila parfum Hermes ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari