Sari Roti akan bangun tiga pabrik tahun ini



JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang merupakan produsen roti merek Sari Roti, berencana membangun tiga pabrik baru pada tahun ini. Public Relations Sari Roti Stephen Orlando mengungkapkan, rencananya, dua pabrik tersebut akan dibangun di Pulau Jawa dan satu pabrik di Pulau Kalimantan.Stephen menjelaskan, nilai investasi untuk pembangunan tiga pabrik baru tersebut berkisar Rp 400 miliar. Dana pembangunan ini berasal dari hasil penerbitan obligasi perusahaan yang disalurkan secara bertahap.

Lebih lanjut Stephen menuturkan bahwa untuk pembangunan pabrik, pihaknya sudah mendapatkan lahan. Meski begitu, ia mengaku belum dapat memberitahu lokasi lahan tersebut karena masih menunggu studi kelayakan terhadap lahan.

"Investasi untuk satu pabrik kira-kira Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar. Rencananya, di setiap masing-masing pabrik akan ada satu line untuk produksi roti tawar dan satu line untuk roti manis," kata  di Jakarta, Kamis (28/2).Dengan dibangunnya pabrik tersebut, ROTI berharap dapat menunjang kapasitas produksi. Sebab, kebiasaan mengkonsumsi roti di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.


Stephen melanjutkan, dengan dibangunnya tiga pabrik roti baru ini, diharapkan mesin lini produksi roti akan genap berjumlah 30 lini mesin pada akhir tahun ini."Sampai saat ini kami telah memiliki 24 mesin lini produksi. Jika ditambah tiga pabrik dengan masing-masing satu lini mesin roti tawar dan manis, maka akan menjadi 30 lini mesin," tandas Stephen.Dia juga bilang, ROTI menargetkan pembangunan pabrik tersebut bisa rampung pada semester satu tahun ini. Sehingga, produksi roti di tiga pabrik baru tersebut sudah bisa dilakukan pada akhir tahun 2013 nanti."Pembangunanya semester satu tahun 2013. Dan kami targetkan akan mulai beroperasi akhir tahun ini juga," tandas Stephen.Sekedar informasi, untuk pendanaan pembangunan pabrik, ROTI sudah memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk senilai Rp 220 miliar. Fasilitas kredit itu diperoleh pada 11 Desember 2012 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie