Sariguna Primatirta (CLEO) Yakin Kinerja Positif di Tengah Ketatnya Industri AMDK



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menilai persaingan di industri air minum dalam kemasan (AMDK) tergolong kompetitif saat ini. Produsen AMDK merek Cleo ini pun menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sekitar 30% hingga akhir tahun 2022.

Direktur Penjualan dan Distribusi Sariguna Primatirta Toto Sucartono menilai, persaingan industri AMDK cukup ketat di tengah pandemi Covid-19. Industri ini pun tak luput dari dampak pandemi, mengingat beberapa produsen AMDK lokal bahkan regional ada yang tumbang atau gulung tikar. Hanya beberapa pemain AMDK nasional yang mampu bertahan dari krisis tersebut.

Manajemen CLEO pun memanfaatkan situasi pandemi untuk terus tumbuh. Tak ayal, langkah pengembangan bisnis tetap ditempuh meski dalam keadaan serba sulit.

Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Tebar Dividen Rp 41,9 Miliar

Terbukti, tahun ini CLEO tengah berupaya merampungkan proyek ekspansi 5 pabrik eksisting di Medan, Banjarmasin, Kendari, Citeureup, dan Bojonegoro. CLEO juga sedang membangun 3 pabrik baru di Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang.

Jaringan distribusi internal CLEO pun terus tumbuh dari 120 jaringan pada tahun 2020 menjadi 200 jaringan di tahun berikutnya. “Pandemi ini kami jadikan kesempatan untuk berekspansi baik dari sisi pabrik maupun distribusi,” ujar Toto dalam paparan publik virtual, Selasa (31/5).

Kinerja CLEO pun masih cukup mumpuni sejauh ini. Per kuartal I-2022, penjualan bersih CLEO naik 29,71% (yoy) menjadi Rp 307,67 miliar. Adapun laba bersih CLEO melompat 9,37% (yoy) menjadi Rp 45,76 miliar.

Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Fokus Garap Proyek Pabrik AMDK di Tahun Ini

Di sisi lain, terdapat penurunan margin laba bersih dari 17,64% di kuartal I-2021 menjadi 14,87% di kuartal I-2022 lantaran adanya kenaikan biaya bahan baku, kenaikan harga komoditas global, kenaikan biaya listrik, dan kenaikan beban pengiriman.

Nio Eko Susilo, Direktur Operasional Sariguna Primatirta menilai, kinerja CLEO juga tak lepas dari faktor kenaikan harga bahan baku yang notabene telah menjadi tren global semenjak masa pandemi. Namun, CLEO dipastikan sudah memiliki mitra bisnis yang bisa diandalkan untuk mengatasi tantangan tersebut.

“Kami memiliki kontrak suplai bahan baku yang terjaga tanpa ada kendala suplai dan harga yang diberikan juga cukup kompetitif,” terang dia dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) Optimis Penjualan Tahun Ini Bakal Meningkat

Tak hanya itu, dalam rangka efisiensi sekaligus bentuk kepedulian terhadap lingkungan, CLEO mulai memanfaatkan kemasan minuman dengan bijih plastik berbahan Recycled Polyethylene Terephthalate (rPET) yang dapat didaur ulang.

Dengan demikian, Manajemen CLEO tetap optimistis bahwa tahun 2022 merupakan periode yang menjanjikan bagi bisnis AMDK. Perusahaan ini pun masih menargetkan pertumbuhan kinerja baik penjualan dan laba bersih sebesar 30% sampai akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati