KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk targetkan menambah 60 gerai baru di tahun ini. Adapun untuk lokasi yang dibidik perusahaan akan terus berupaya penetrasi ke seluruh Indonesia. "Karena ada beberapa hal yang harus kami diskusikan dulu dengan pihak Amerika," ujar Kurniadi Sulistyomo, Sekretaris Perusahaan Sarimelati Kencana saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (22/1). Adapun target pembukaan gerai baru tersebut terbilang sama dengan target pembukaan gerai baru di tahun lalu. Namun, pada realisasinya ia bilang perusahaan berhasil membuka 69 gerai baru sepanjang 2018.
Karenanya di tahun ini, ia berharap juga dapat melebihi target yang dipatok untuk pembukaan gerai baru. Untuk lokasi yang dibidik, Kurniadi bilang akan terus berupaya penetrasi ke seluruh Indonesia. "Kami terus berupaya penetrasi ke Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," tuturnya. Namun, sayang ia tidak dapat menjabarkan secara detail terkait keberadaan gerai terbanyak perusahaan. Untuk gerai baru yang dibuka tahun ini, ia menyebutkan perusahaan lebih memilih konsep untuk berdiri sendiri ketimbang menempel dengan pusat perbelanjaan. Menurutnya dengan konsep tersebut semakin dapat membuat konsumen nyaman. "Karena parkir langsung dan jarak lebih dekat dengan konsumen," jelasnya. Karenanya, untuk membuka tiap gerai barunya diperlukan visibility bisnis yang tepat untuk mencapai tiap target konsumen. Secara total, saat ini perusahaan memiliki 450 gerai dengan 3 konsep bisnis yaitu konsep resotan, delivery, dan express. Untuk konsep express sendiri baru dikenalkan perusahaan di akhir tahun lalu dan saat ini telah memiliki 4 gerai yang tersebar di Jakarta. Emiten berkode saham PZZA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih belum menghitung anggaran belanja modal tahun ini. Hanya saja Kurniadi menyebutkan untuk membuka 1 gerai baru dengan konsep restoran membutuhkan investasi sebesar Rp 7 miliar hingga Rp 8 miliar. "Sedangkan untuk konsep delivery sepertiga dari konsep restoran, dan konsep express itu paket ekonomis," tuturnya.
Untuk ke depannya, perusahaan juga tidak akan memilih anak emas dari tiga konsep yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut lantaran perusahaan senantiasa berupaya mengembangkan tiap konsep bisnis yang dimiliki secara merata. Tahun ini, PZZA juga optimis kinerjanya akan tumbuh kembali. Sayang ia belum bisa menyebutkan proyeksi target pertumbuhan bisnis di tahun ini juga proyeksi pendapatan di tahun lalu. Sebagai gambaran saja, hingga kuartal III tahun lalu PZZA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,57 triliun atau tumbuh 17,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,18 triliun. Sedangkan untuk laba periode berjalan perusahaan mencatatkan sebesar Rp 101,55 miliar atau tumbuh 20,51% dibandinkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,26 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .