KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola Pizzahut, PT Sarimelati Kencana Tbk (
PZZA) menyatakan pihaknya tidak memerlukan aksi restrukturisasi untuk pembayaran angsuran bank. Direktur PZZA, Jeo Sasanto memaparkan hingga saat ini pembayaran angsuran bank masih berjalan dengan lancar. "Bahkan kami masih memiliki
standby loan dari tahun lalu yang tidak kami pakai karena efisiensi dan pengurangan belanja modal," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (5/3).
PZZA sendiri tidak memberikan detail capex yang disiapkan tahun lalu dan tahun ini. Namun sepanjang 2020, pihaknya telah membuka 10 gerai di Banyuwangi, Cilacap, Cikupa, Pangkal Pinang, Depok, 3 gerai di Bekasi, Palopo dan Singkawang. Jeo juga tidak membuka rencana penambahan gerai tahun ini.
Baca Juga: Pengelola gerai Pizza Hut berharap ada kebijakan yang memudahkan usaha Melihat laporan keuangan PZZA periode kuartal III 2020, Perseroan mendulang rugi Rp 8,23 miliar, di masa yang sama tahun 2019 lalu pihaknya masih mendulang laba bersih yang bisa diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 159,64 miliar. Pendapatan juga menyusut 9,21% menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 2,93 triliun. Selanjutnya, kas setara kas Perseroan menurun 45,57% menjadi hanya Rp 43,54 miliar dari Rp 80,00 miliar. Adapun beban pokok pendapatan menurun 3,20% menjadi Rp 927,85 miliar. Lalu, beban penjualan turun 4,81% menjadi Rp 1,58 triliun sedangkan beban umum bertambah 2,20% menjadi Rp 146,15 miliar. "Selama pandemi kami berusaha untuk menjaga agar
cash flow operation perusahaan positif dengan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi belanja modal," sambungnya.
Baca Juga: Ini cara mendapatkan diskon 100% untuk Personal Pizza Beef BBQ dari PHD Jeo sendiri memaparkan lagi, tahun ini akan meneruskan strategi efisiensi selama pandemi, dengan mengurangi jumlah pembukaan gerai baru sambil menunggu perkembangan dari hasil vaksin serta tambahan stimulus yang sedang digalakkan oleh pemerintah, terutama untuk sektor restoran. Ia berharap, perkembangan ekonomi akan mulai menunjukan hasilnya di kuartal II 2021. Lebih lanjut, secara
year to date periode kuartal III 2020, angka liabilitas PZZA terpantau bertambah menjadi Rp 1,01 triliun dari Rp 769,29 miliar. Lalu aset meningkat 6,66% menjadi Rp 2,24 triliun dari Rp 2,10 triliun. Sedangkan ekuitas menurun 7,51% menjadi Rp 1,23 triliun dari Rp 1,33 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli