KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk (
PZZA) mengumumkan kabar baru. Emiten pengelola jaringan resto dengan brand Pizza Hut di Indonesia akan melakukan penambahan kegiatan usahanya. Lewat keterbukaan informasi perusahaan, Sekretaris Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk (
PZZA) Kurniadi Sulistyomo mengatakan,
PZZA akan melakukan perubahan kegiatan usaha penyediaan makanan keliling alias
food truck. “Para pemegang saham berencana melakukan perubahan usaha menjadi penyedia makanan keliling,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (14/10).
PZZA rencananya akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 19 November 2020,
Atas perubahan kegiatan usaha ini,
PZZA juga sudah melakukan studi kelayakan. Laporan kelayakan studi kelayakan usaha penyedia makanan keliling sudah selesai dilakukan pada 12 Oktober 2020. Laporan ini disusun dan disajikan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Syarif Endang dan Rekan. Berdasarkan laporan KJJP Syarief Endang dan rekan yang diunggah perusahaan di website perusahaan disebutkan bahwa pandemi corona atau Covid-19 memberikan tantangan luar biasa bagi pebisnis. Salah satu yang sangat terdampak adalah bisnis restoran dan pariwisata.
Baca Juga: Sarimelati Kencana (PZZA) berencana tambah bisnis food truck Penjualan secara online menjadi strategi banyak perusahaan. Hanya dalam kajian tersebut tak semua bisnis bisa dijual secara online. Kajian itu juga menyebut
food truck adalah konsep penjualan makanan dengan menggunakan sebuah kendaraan (umumnya truk modifikasi) sebagai tempat usahanya. Pemesanan, makan, dan pelayanannya dilakukan di dalam kendaraan yang telah didesain agar menarik konsumen. Umumnya, pengusaha
food truck berkumpul di beberapa tempat yang ramai, tapi belum terjamah oleh restoran formal, seperti komplek perkantoran. "Sepanjang ada tempat food truck tersebut parkir sehingga dapat berubah ke berbagai tempat dari hari ke hari," tulis kajian Syarief Endang dan rekan. Untuk mengetahui lokasi
food truck, pengusaha bisa menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Konsep
food truck pertama kali dicetuskan oleh negara Amerika Serikat. Hidangan yang disajikan mulai dari hot dog, hamburger, camilan, es krim. Di Indonesia, kemunculan pertama di Bandung. Kajian KJJ Syarief Endang dan rekan ini juga menyebut, perubahan ini juga tidak ada keterlibatan dari pihak eksternal dengan kegiatan usaha penyedia makanan keliling ini. Jika merujuk kajian itu, Bandung akan menjadi lokasi jelajah bisnis
food truck. Dalam kajian kelayakan usaha, sasarannya adalah 10 km di luar resto
PZZA. Adapun strategi produk menerapkan food safety standar, keunikan produk, kualitas, serta konsistensi harga produk. Food truck juga mendekatkan diri dengan komunitas atau masyarakat sekitar Hanya, kemungkinan pesaing untuk meniru produk dalam bidang usaha ini cukup besar. Namun demikian, kata kajian itu, untuk pesaing sejenis (produk pizza) yang telah menerapkan kegiatan mobile restaurant masih terbatas. Target Pizza yang dapat terjual dalam 1 hari yaitu sebanyak 200 pcs/hari dengan tiga pegawai yang tak membutuhkan sertifikasi atas keahlian khusus. Berdasarkan kajian sama, kebutuhan investasi atas perubahan usaha ini adalah Rp 750 juta, sumber pembiayaan 100% dari ekuitas perusahaan. Analisis break event point : Rp741.051.000, atau 49,25% dari rata-rata penjualan. Internal Rate of Return : 23,16%, Net Present Value Rp389.060.000, Profitability Index : 1,43540 Profitability Margin : Gross Profit Margin = 15,33% Operating Profit Margin = 11,33% Net Profit Margin = 9,06% Tingkat Imbal Balik Investasi :
Rata-rata Return on Investment = 10,83% Rata-rata Return on Equity = 11,36% Jika merujuk harga saham PZZA dalam penutupan perdagangan saham per (14/10) di harga Rp 650 per saham, naik 5,69%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana