JAKARTA. Perkebunan teh milik Sariwangi Group menargetkan kenaikan panen teh sebesar 25% di kuartal I tahun ini. Kenaikan panen dilakukan setelah perusahaan sukses melakukan peremajaan tanaman sejak dua tahun lalu. Andrew T Supit, Director Trade Commerce PT Sari Wangi Group mengungkapkan, target panen teh kuartal I, bisa mencapai 1.000 ton, atau naik 25% dari realisasi panen teh waktu yang sama tahun 2011 lalu, sebesar 800 ton. "Program replanting sudah menampakkan hasil," ujar Andrew kepada KONTAN (31/1). Sekedar informasi saja, saat ini lahan perkebunan teh yang dimiliki Sariwangi Group tercatat seluas 3.500 hektar (ha) yang tersebar di Bandung dan Sukabumi. Dalam melakukan peremajaan, Andrew mengaku mengeluarkan dana yang cukup besar, tapi sayangnya ia enggan merincinya. Ia hanya menghitung, setiap satu hektar lahan kelapa sawit membutuhkan investasi sebesar Rp 50 juta. Maka itu, pihak Sariwangi berusaha menyiasatinya dengan bertahap. "Dananya terlalu besar jika dilakukan secara serentak," terang Andrew. Melihat program peremajaan tanamanan teh yang sudah memperlihatkan hasil, Andrew optimistis hasil panen teh bisa lebih tinggi dari realisasi panen tahun lalu sebesar 4.000 ton teh.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sariwangi target panen 1.000 ton teh di kuartal I
JAKARTA. Perkebunan teh milik Sariwangi Group menargetkan kenaikan panen teh sebesar 25% di kuartal I tahun ini. Kenaikan panen dilakukan setelah perusahaan sukses melakukan peremajaan tanaman sejak dua tahun lalu. Andrew T Supit, Director Trade Commerce PT Sari Wangi Group mengungkapkan, target panen teh kuartal I, bisa mencapai 1.000 ton, atau naik 25% dari realisasi panen teh waktu yang sama tahun 2011 lalu, sebesar 800 ton. "Program replanting sudah menampakkan hasil," ujar Andrew kepada KONTAN (31/1). Sekedar informasi saja, saat ini lahan perkebunan teh yang dimiliki Sariwangi Group tercatat seluas 3.500 hektar (ha) yang tersebar di Bandung dan Sukabumi. Dalam melakukan peremajaan, Andrew mengaku mengeluarkan dana yang cukup besar, tapi sayangnya ia enggan merincinya. Ia hanya menghitung, setiap satu hektar lahan kelapa sawit membutuhkan investasi sebesar Rp 50 juta. Maka itu, pihak Sariwangi berusaha menyiasatinya dengan bertahap. "Dananya terlalu besar jika dilakukan secara serentak," terang Andrew. Melihat program peremajaan tanamanan teh yang sudah memperlihatkan hasil, Andrew optimistis hasil panen teh bisa lebih tinggi dari realisasi panen tahun lalu sebesar 4.000 ton teh.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News