Sarkozy diselidiki atas kasus donasi ilegal



PARIS. Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy secara resmi diselidiki terkait kasus donasi ilegal saat kampanye 2007. Dia diduga menerima ribuan euro dari perempuan terkaya Prancis, pewaris bisnis kosmetik L'Oreal, Liliane Bettencourt.

Sarkozy pernah membantah tuduhan bahwa pernah mengambil untung Bettencourt yang kini berusia 90 tahun.

Hakim Jean-Michel Gentil, yang memimpin penyelidikan, secara tidak diduga memanggil Sarkozy berhadapan langsung dengan pelayan pribadi Bettencourt, Pascal Bonnefoy, di kota Bordeaux.


Hakim ingin mengetahui seberapa sering politisi ini bertemu dengan Bettencourt di tahun 2007. Meski Sarkozy mengatakan bahwa dia hanya bertemu dengan Bettencourt satu kali di tahun tersebut, tetapi pelayannya memberikan pernyataan yang berbeda.

Setelah sidang pendahuluan tersebut, jaksa kemudian mengatakan bahwa mantan presiden tersebut kini resmi diselidiki  karena mengambil keuntungan dari orang yang rentan selama tahun 2007 sampai merugikan Liliane Bettencourt.

Kuasa hukum Sarkozy menyatakan mengajukan banding atas keputusan yang membingungkan dan tidak adil.

Menentukan peta politik

Perlu diketahui, Liliane Bettencourt berteman dengan Nicolas Sarkozy sejak awal tahun 1980-an. Sarkozy sebelumnya mengungkapkan bahwa dia mempertimbangkan untuk kembali maju dalam pemilihan presiden 2017.

Hasil dari penyelidikan inilah yang akan menentukan apakah dia bisa kembali ke politik atau tidak. Polisi memeriksa rumah dan kantor Sarkozy Juli silam setelah dia kehilangan imunitas kepresidenan.

Sakozy pernah dijadikan tersangka pada November lalu tetapi belum resmi didakwa. Sarkozy pertama kali bertemu Bettencourt saat dia mejabat walikota di pinggir kota Paris dan kemudian keduanya menjalani pertemanan.

Dia beberapa kali mengunjungi rumah keluarga Bettencourt, kata pelayannya. Diduga seorang karyawan Bettencourt memberikan uang tunai sebesar 150.000 euro ke asisten Sarkozy saat kampanye 2007 yang berhasil dia menangkan.

Sumbangan ini dinilai ilegal karena batasan donasi kampanye di Prancis adalah 4.600 euro. Mantan akuntan Bettencourt, Claire Thibout, menuduh bendahara kampanye Sarkozy saat itu- Eric Woerth, yang kemudian menjadi menteri anggaran, mengumpulkan uang tunai secara pribadi.

Dalam wawancara dengan polisi yang bocor, dia juga mengungkap bahwa Sarkozy, saat menjadi walikota Neuilly dari tahun 1983 sampai 2002, secara rutin berkunjung ke rumah Bettencourt.

Tetapi Sarkozy membantah kabar yang menyebut dia menerima amplop berisi uang tunai. "Bettencourt tidak pernah memberikan saya sedikit uang pun dan saya tidak pernah memintanya,'' klaim Sarkozy dikutip dari koran Sud-Ouest.

Eric Woerth sendiri dipaksa mundur dari jabatan bendahara partai UMP Juli silam menyusul skandal ini, dan juga telah secara resmi diselidiki terkait tuduhan ini. Woerth juga membantah tuduhan ini.

Editor: