PARIS. Nicolas Sarkozy dikalahkan oleh pesaingnya dalam pemilihan umum Presiden Prancis. Hal ini menjadikan Sarkozy sebagai pejabat imcumbent pertama dalam 30 tahun terakhir yang gagal memenangkan pemilu untuk kedua kalinya. Selain itu, Sarkozy juga menjadi pimpinan Eropa ke sembilan yang tersingkir sejak terjadi krisis utang Eropa.Berdasarkan hasil perhitungan polling sementara, Sarkozy kalah dari pesaingnya dari Partai Sosialis Francois Hollande, dengan perbandingan 48%:52%. Sarkozy menjadi preisden Prancis kedua yang gagal memenangkan pemilu untuk kedua kalinya sejak Perang Dunia II. Presiden yang pertama gagal dalam memenangkan pemilu untuk kedua kalinya adalah Presiden Valery Giscard d'Estaing yang menyerahkan jabatannya pada 1981 silam. "Setelah 35 tahun berkecimpung di dunia politik, setelah 10 tahun di tampuk tertinggi pemerintahan, dan setelah lima tahun sebagai kepala negara, saya akan mencadi pria Prancis di antara warga Prancis," jelas Sarkozy mengaku kekalahannya, malam tadi. Menurut sejumlah analis, kekalahan Sarkozy berkaitan dengan kondisi perekonomian Prancis saat ini. Sekadar informasi, tingkat pengangguran Prancis berada di level tertinggi dalam 12 tahun. Selain itu, tingkat utang Prancis juga berada di rekor tertinggi."Jika Prancis memiliki lebih banyak lapangan pekerjaan dan banyak uang di kantong mereka, mereka akan lebih percaya diri dan siap memaafkan," jelas Laurent Dubois, profesor Institute of Political Studies di Paris. Sarkozy menambah panjang daftar korban krisis ekonomi global, yang dimulai dari krisis subprime mortgage di AS. Sebelumnya, sejumlah pimpinan di Irlandia, Portugal, Yunani, Italia, Spanyol, Slovenia, Slovakia, dan Belanda juga disingkirkan dari jabatannya.
Sarkozy kalah dalam pemilu Presiden Prancis
PARIS. Nicolas Sarkozy dikalahkan oleh pesaingnya dalam pemilihan umum Presiden Prancis. Hal ini menjadikan Sarkozy sebagai pejabat imcumbent pertama dalam 30 tahun terakhir yang gagal memenangkan pemilu untuk kedua kalinya. Selain itu, Sarkozy juga menjadi pimpinan Eropa ke sembilan yang tersingkir sejak terjadi krisis utang Eropa.Berdasarkan hasil perhitungan polling sementara, Sarkozy kalah dari pesaingnya dari Partai Sosialis Francois Hollande, dengan perbandingan 48%:52%. Sarkozy menjadi preisden Prancis kedua yang gagal memenangkan pemilu untuk kedua kalinya sejak Perang Dunia II. Presiden yang pertama gagal dalam memenangkan pemilu untuk kedua kalinya adalah Presiden Valery Giscard d'Estaing yang menyerahkan jabatannya pada 1981 silam. "Setelah 35 tahun berkecimpung di dunia politik, setelah 10 tahun di tampuk tertinggi pemerintahan, dan setelah lima tahun sebagai kepala negara, saya akan mencadi pria Prancis di antara warga Prancis," jelas Sarkozy mengaku kekalahannya, malam tadi. Menurut sejumlah analis, kekalahan Sarkozy berkaitan dengan kondisi perekonomian Prancis saat ini. Sekadar informasi, tingkat pengangguran Prancis berada di level tertinggi dalam 12 tahun. Selain itu, tingkat utang Prancis juga berada di rekor tertinggi."Jika Prancis memiliki lebih banyak lapangan pekerjaan dan banyak uang di kantong mereka, mereka akan lebih percaya diri dan siap memaafkan," jelas Laurent Dubois, profesor Institute of Political Studies di Paris. Sarkozy menambah panjang daftar korban krisis ekonomi global, yang dimulai dari krisis subprime mortgage di AS. Sebelumnya, sejumlah pimpinan di Irlandia, Portugal, Yunani, Italia, Spanyol, Slovenia, Slovakia, dan Belanda juga disingkirkan dari jabatannya.