KONTAN.CO.ID - Warung Pintar mengumumkan kerja sama dengan salah satu perusahaan makanan dan bumbu terkemuka di Indonesia, Sasa Inti, dalam rangka mendigitalisasi sistem distribusi ke warung atau toko kelontong tradisional. Hal ini merupakan salah satu strategi Warung Pintar untuk meningkatkan efisiensi pada alur distribusi dengan menyediakan data persebaran produk yang lebih transparan sehingga dapat digunakan principal atau pemilik merek dalam menginisiasi strategi distribusi maupun pemasaran secara optimal. Setelah diakuisisi oleh SIRCLO Group pada Januari lalu, Warung Pintar telah meningkatkan jangkauannya kepada warung sebagai kanal distribusi terbesar di Indonesia, sehingga principal atau brand mampu menjangkau lebih banyak end-consumers. Beberapa pengembangan dari hulu ke hilir telah dilakukan dari segi operasional dengan mengedepankan strategi omnichannel—yakni berjualan melalui kanal online dan offline—agar pemilik merek dapat berfokus pada strategi penjualan dan pengembangan produk. Sebagai salah satu jalur distribusi terbesar di Indonesia, informasi persebaran produk yang didapat oleh setiap stakeholder dalam ekosistem warung masih belum merata. Untuk principal seperti Sasa Inti, awalnya hal ini mengakibatkan perencanaan strategi yang tidak tepat sasaran karena pemilik warung mendapatkan harga stok barang lebih tinggi dari seharusnya.
Sasa Inti Percayakan Warung Pintar untuk Digitalisasi Sistem Distribusi & Penjualan
KONTAN.CO.ID - Warung Pintar mengumumkan kerja sama dengan salah satu perusahaan makanan dan bumbu terkemuka di Indonesia, Sasa Inti, dalam rangka mendigitalisasi sistem distribusi ke warung atau toko kelontong tradisional. Hal ini merupakan salah satu strategi Warung Pintar untuk meningkatkan efisiensi pada alur distribusi dengan menyediakan data persebaran produk yang lebih transparan sehingga dapat digunakan principal atau pemilik merek dalam menginisiasi strategi distribusi maupun pemasaran secara optimal. Setelah diakuisisi oleh SIRCLO Group pada Januari lalu, Warung Pintar telah meningkatkan jangkauannya kepada warung sebagai kanal distribusi terbesar di Indonesia, sehingga principal atau brand mampu menjangkau lebih banyak end-consumers. Beberapa pengembangan dari hulu ke hilir telah dilakukan dari segi operasional dengan mengedepankan strategi omnichannel—yakni berjualan melalui kanal online dan offline—agar pemilik merek dapat berfokus pada strategi penjualan dan pengembangan produk. Sebagai salah satu jalur distribusi terbesar di Indonesia, informasi persebaran produk yang didapat oleh setiap stakeholder dalam ekosistem warung masih belum merata. Untuk principal seperti Sasa Inti, awalnya hal ini mengakibatkan perencanaan strategi yang tidak tepat sasaran karena pemilik warung mendapatkan harga stok barang lebih tinggi dari seharusnya.