KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending iGrow telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 130 miliar sejak beroperasi September 2014. Pinjaman tersebut disalurkan ke 7.500 petani dan peternak yang tersebar di Bangka, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Sementara itu, rata-rata dana yang diberikan ke masing-masing peminjam sebesar Rp 15 juta. “Akan tetapi, kami kan ada variasi komoditas. Jadi, tergantung jenis dan lokasinya,” kata Chief of Business Development iGrow Jim Oklahoma saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/3). Jim mengatakan, komoditas yang paling banyak dibudidayakan adalah jagung. Disusul dengan pisang, akar wangi, dan tomat. Untuk jagung misalnya, pemberi pinjaman dapat membeli satu paket investasi senilai Rp 5 juta. Kemudian, pemberi pinjaman dapat melipatkangandakan jumlah pinjamannya dengan membeli lebih banyak paket investasi.
Sasar para petani, fintech iGrow telah salurkan pinjaman Rp 130 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending iGrow telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 130 miliar sejak beroperasi September 2014. Pinjaman tersebut disalurkan ke 7.500 petani dan peternak yang tersebar di Bangka, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Sementara itu, rata-rata dana yang diberikan ke masing-masing peminjam sebesar Rp 15 juta. “Akan tetapi, kami kan ada variasi komoditas. Jadi, tergantung jenis dan lokasinya,” kata Chief of Business Development iGrow Jim Oklahoma saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/3). Jim mengatakan, komoditas yang paling banyak dibudidayakan adalah jagung. Disusul dengan pisang, akar wangi, dan tomat. Untuk jagung misalnya, pemberi pinjaman dapat membeli satu paket investasi senilai Rp 5 juta. Kemudian, pemberi pinjaman dapat melipatkangandakan jumlah pinjamannya dengan membeli lebih banyak paket investasi.