Sasar Pasar Ekspor Baru, HIMKI Proyeksi Industri Furnitur Tumbuh 8%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menargetkan pertumbuhan industri furnitur pada tahun ini mencapai 8%.

Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur mengungkapkan, penetapan target ini tergolong pasalnya pada dua tahun lalu industri furnitur bertumbuh hingga 24%. Kemudian, industri furnitur mengalami penurunan 3%-4% pada tahun lalu.

Adapun, beberapa negara masih jadi pasar ekspor utama bagi produk furnitur Indonesia.


Abdul mengungkapkan, untuk pasar Amerika Serikat maupun Benua Amerika yang selama ini masih jadi pasar ekspor utama Indonesia, produk furnitur ditargetkan bertumbuh 6%.

Sementara itu, untuk wilayah Eropa, HIMKI menilai dampak perang yang masih berpotensi berlanjut bakal memberikan dampak bagi industri mebel dan kerajinan. Untuk itu, pihaknya masih belum berani mematok target di pasar ini.

Demi mengejar target nilai ekspor sebesar US$ 5 miliar pada 2024 mendatang, Abdul menegaskan, pertumbuhan ekspor perlu dicapai setidaknya 13,4% per tahun.

Baca Juga: Gelar IFEX 2023, HIMKI Targetkan Transaksi Hingga US$ 1 Miliar

Untuk itu, pihaknya siap untuk menyasar pasar-pasar baru seperti India dan Timur Tengah.

Sebagai langkah awal, HIMKI telah melakukan kunjungan ke sejumlah negara tersebut untuk mempelajari kebutuhan pasar serta membuka jalur ekspor.

"Ke Timur Tengah sama India kita berani membuat pertumbuhan mungkin 7% sampai 8%. Sehingga secara keseluruhan kita tumbuh 8%," kata Abdul dalam Konferensi Pers IFEX 2023, Kamis (9/3).

Menurutnya, meskipun target tahun ini terbilang lebih rendah dari capaian dua tahun lalu namun target ini dinilai cukup ambisius.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran HIMKI Djudjuk Aryati mengungkapkan, khusus untuk pasar India, HIMKI kini tengah mencoba untuk menyasar market kalangan generasi muda.

"Butuh waktu, mungkin dalam dua hingga tiga tahun ke depan kita sudah bisa menemukan buyer yang pas untuk emerging market ini," pungkas Djudjuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari