Sasar pemilik warung, peminjam di P2P lending Tokomodal tembus 8.000 orang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain peer to peer lending Tokomodal fokus membidik pelaku usaha warung kecil dalam menyalurkan permodalan. Co-Founder Tokomodal Chris Antonius mengatakan, perusahannya merupakan perusahaan fintech untuk membantu pemilik warung meningkatkan usahanya.

Menurut dia, selama ini yang membuat warung kecil sulit berkembang adalah masalah permodalan. Mereka sulit menambah stok jualannya karena minimnya modal. “Kami ingin membantu para pemilik warung untuk naik kelas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/9).

Menurut dia di platform Tokomodal , pemilik warung bisa memesan barang jualannya ke Alfamikro sementara pembayarannya bisa dilakukan belakangan. Selama promosi, dia bilang peminjam bisa menikmati bunga 0% selama 7 hari.

Chris melanjutkan pemilik warung tinggal mendaftar anggota Alfamikro. Warung yang bisa menggunakan pembiayaan Tokomodal adalah yang sudah terdaftar menjadi Outlet Binaan Alfamart (OBA). Selain itu, para peminjam juga memiliki bangunan fisik warung dan bisa menggunakan smartphone Android.

Dia juga menyayangkan banyaknya berita negatif terhadap fintech P2P lending belakangan ini. Padahal kata dia, tidak semua fintech buruk. 

Fintech yang sudah terdaftar di OJK bisa membantu pembiayaan yang lebih aman, cepat & mudah. “Contohnya Tokomodal yang memang fokus pada pembiayaan sektor produktif ke usaha mikro,” ujarnya.

Karena target Tokomodal memberikan pinjaman kepada sektor produktif, nilai kredit macetnya (Non Performing Loan/NPL) pun 0 %. Sebab OBA yang bergabung dengan platform perusahaannya memang binaan Alfamikro dan track record-nya terjamin.

Keberadaan fintech Tokomodal sendiri diklaim mendapat sambutan baik oleh OBA. Pasalnya saat ini sudah ada lebih dari 8.000 OBA yang memanfaatkan aplikasi fintech Tokomodal .

OBA mengaku, dengan memanfaatkan aplikasi Tokomodal kebutuhan toko jadi lebih cepat didapat karena pemesanan dan transaksi langsung via smartphone. Pemilik merasa lebih praktis dan efisien dari segi waktu dan tenaga.

Alimah salah satu OBA mengungkapkan omzet yang didapat dari usaha kelontong perhari sekitar Rp 2 juta. Di OBA yang berbeda, Saiful mengaku dengan bergabung memanfaatkan fintech Tokomodal belanja dagangannya dalam satu bulan meningkat menjadi Rp 12,5 juta dari yang sebelumnya Rp  7,8 juta.

Direktur Utama Tokomodal Muhammad Aidil Fathany menambahkan untuk pemodal diwajibkan memiliki rekening lalu mendownload aplikasi Tokomodal dan mengikuti mekanisme pendaftaran yang terdapat di dalam aplikasi. “Buat pemodal tidak ada batasan minimal budget yang penting kalau mereka mau daftar ya silahkan,” terangnya.

Keuntungan yang didapat oleh pemodal adalah bisa mendapatkan bunga yang lebih besar dari deposito di perbankan. Saat ini rata-rata transaksinya mencapai Rp 1,5 juta. 

Sedangkan total pinjaman yang sudah disalurkan selama kuartal IV-2018 sudah mencapai lebih dari Rp 130 miliar. Jumlah pemodal sudah mencapai lebih dari 600 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi