KONTAN.CO.ID - Lahir dan besar di keluarga perajin batik, Sasi Syifaurohmi bersama dengan kedua orangtuanya menjadi pegiat, pendamping sekaligus pelatih batik bagi warga Malon dan sekitarnya. Kebetulan, orangtua Sasi sudah menjalankan usaha batik sejak 1998 dengan nama Zie Batik. Tak sekadar mengadakan pelatihan membatik secara rutin, Sasi dan orangtuanya juga mengembangkan batik dengan pewarna alam. Ia mulai produktif memproduksi batik mangrove sejak tahun 2013. Proses memanfaatkan buah bakau/mangrove menjadi pewarna alami batik tidak sebentar. Butuh waktu setahun bagi Sasi untuk melakukan riset dan observasi tentang jenis buah mangrove yang cocok menjadi pewarna batik. "Tidak semua buah mangrove bisa dipakai, yang saya pakai ini jenis Rhizophora apiculata," jelasnya.
Sasi lestarikan batik sekaligus lindungi alam sekitar
KONTAN.CO.ID - Lahir dan besar di keluarga perajin batik, Sasi Syifaurohmi bersama dengan kedua orangtuanya menjadi pegiat, pendamping sekaligus pelatih batik bagi warga Malon dan sekitarnya. Kebetulan, orangtua Sasi sudah menjalankan usaha batik sejak 1998 dengan nama Zie Batik. Tak sekadar mengadakan pelatihan membatik secara rutin, Sasi dan orangtuanya juga mengembangkan batik dengan pewarna alam. Ia mulai produktif memproduksi batik mangrove sejak tahun 2013. Proses memanfaatkan buah bakau/mangrove menjadi pewarna alami batik tidak sebentar. Butuh waktu setahun bagi Sasi untuk melakukan riset dan observasi tentang jenis buah mangrove yang cocok menjadi pewarna batik. "Tidak semua buah mangrove bisa dipakai, yang saya pakai ini jenis Rhizophora apiculata," jelasnya.