Satelit SATRIA-1 Dikirim ke Wilayah Bencana Sumatra untuk Hidupkan Akses Internet



KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Direktur Utama BAKTI Komdigi Fadhilah Mathar menjelaskan bahwa dalam situasi bencana yang terjadi di wilayah Sumatera dan Aceh, akses komunikasi merupakan tantangan besar karena infrastruktur terrestrial mulai dari jaringan seluler hingga pasokan listrik sering kali mengalami kerusakan parah.

Kondisi ini membuat upaya pemulihan komunikasi darurat tidak bisa hanya mengandalkan jaringan darat yang terdampak sangat berat.

Fadhilah menyebut bahwa Indonesia beruntung memiliki proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Satelit Republik Indonesia (SATRIA-I) yang menjadi tumpuan ketika jaringan terestrial lumpuh. Satelit tersebut berperan besar dalam memastikan komunikasi tetap berjalan sehingga koordinasi penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat.


Baca Juga: Pemerintah Sudah Bangun 30.000 Titik Internet Satelit Satria-1 Di Seluruh Indonesia

Dengan ketersediaan fasilitas tersebut, pihaknya mengirim internet satelit SATRIA-1 di lokasi bencana alam di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Namun karena akses listrik di wilayah bencana tersebut terputus, pihaknya harus membawa sumber daya listrik sendiri, seperti generator dan bahan bakarnya. Langkah ini diperlukan agar perangkat komunikasi dapat beroperasi.

“Karena ketiadaan listrik, kita juga harus mengangkut sendiri, dalam hal ini adalah genset atau generator dengan mengisi BBM sendiri karena memang kondisi PLN di sana sangat-sangat terdampak terutama di wilayah Aceh,” tutur FadhilaH dalam Kunjungan Kerja Media, Rabu (10/12/2025).

Fadhilah menjelaskan, dalam kondisi darurat, user terminal dipasang di posko-posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), atau lokasi yang ditunjuk sebagai pusat komunikasi dan koordinasi. Terminal ini menjadi tulang punggung konektivitas selama fase tanggap darurat.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp51,82 Triliun untuk Rehabilitasi Dampak Banjir Aceh dan Sumatra

Ia menambahkan bahwa jaringan seluler seperti 4G maupun teknologi lainnya belum sepenuhnya pulih saat bencana terjadi, sehingga keberadaan SATRIA-1 menjadi sangat penting.

Pengujian di lapangan menunjukkan bahwa kapasitas koneksi satelit ini bisa mencapai 179–200 Mbps per terminal dan langsung digunakan oleh para pengungsi.

“Ini tim lapangan kami juga mereka harus menggabungkan beberapa moda komunikasi untuk sampai di sana. Ini mereka bisa sampai video call, mereka tidak ada masalah bisa menggunakan Wifi dari SATRIA-1. Ini di lokasi pengungsian,” ungkapnya.

Baca Juga: Genjot Pemulihan Telekomunikasi Pasca Banjir, Komdigi: 52,4% BTS Aceh Sudah Aktif

Selanjutnya: Ubah Nama, OJK Beri Izin Usaha PT Japenansi Nusantara Adjusters

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Noodle Fair 1-15 Desember 2025, Beli 2 Gratis 1 Nong Shim Ramyun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TAG: