Satgas Antimafia Bola ajukan 32 pertanyaan kepada Joko Driyono



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tim Satgas Antimafia Bola mengajukan setidaknya 32 pertanyaan kepada Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono (Jokdri) sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor.    

Polisi ingin mengklarifikasi apakah Jokdri menyuruh stafnya untuk mencuri dan merusak barang bukti. "Jadi garis besar dari pertanyaan itu ialah apakah yang bersangkutan menyuruh pada stafnya untuk mengambil suatu barang yang sudah dalam situasi police line," ujar Argo, Senin (18/2). 

Tim Satgas Antimafia Bola juga akan mengklarifikasi terkait dokumen yang disita. "Selain itu, nanti akan dipertanyakan dokumen-dokumen yang disita di kantor ataupun di rumah," ujar Argo.  


Diketahui, Jokdri datang bersama dua orang kuasa hukumnya ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin sekitar pukul 09.48 WIB. Hingga pukul 19.00, Jokdri masih menjalani pemeriksaan. Seperti diketahui, Satgas Antimafia Bola menetapkan Joko Driyono sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor pada Jumat (15/2). 

Jokdri diduga merupakan aktor intelektual yang memerintahkan tiga tersangka lainnya yakni Muhammad Mardani Mogot, Musmuliadi, dan Abdul Gofur untuk mencuri dan merusak barang bukti sebelum penyidik Satgas menggeledah kantor Komisi Disiplin PSSI, Januari lalu. 

Joko Driyono dijerat Pasal 363 dan atau Pasal 235 KUHP dan atau Pasal 233 KUHP dan atau Pasal 232 KUHP dan atau Pasal 221 KUHP jo Pasal 55 KUHP. Di samping itu, ia juga dicekal untuk bepergian ke luar negeri selama 20 hari ke depan. (Rindi Nuris Velarosdela)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Periksa Joko Driyono, Polisi Klarifikasi Perintah Merusak Barang Bukti Pengaturan Skor"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .