KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengumumkan pembentukan Crypto Task Force yang akan menyelenggarakan serangkaian diskusi mengenai status keamanan aset digital. Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka regulasi yang lebih jelas bagi industri kripto di AS.
Diskusi Perdana: "How We Got Here and How We Get Out"
Dalam siaran pers yang dirilis pada 3 Maret, SEC menyatakan bahwa putaran pertama diskusi, yang diberi nama Spring Sprint Toward Crypto Clarity, akan berlangsung pada 21 Maret di kantor pusat SEC di Washington, DC.Latar Belakang Pembentukan Crypto Task Force
Crypto Task Force dibentuk pada akhir Januari 2025 oleh Ketua Sementara SEC, Mark Uyeda, sebagai bagian dari upaya menciptakan kerangka regulasi yang lebih adaptif terhadap ekosistem kripto. Pembentukan tim ini juga selaras dengan janji Presiden Donald Trump yang ingin meringankan penegakan regulasi terhadap industri kripto. Sejak awal tahun, SEC telah mencabut berbagai tuntutan hukum terhadap perusahaan kripto yang sebelumnya diajukan di era pemerintahan Joe Biden. Pada 3 Maret, SEC resmi menghentikan gugatan terhadap Kraken, salah satu bursa kripto ternama.Struktur dan Kepemimpinan Crypto Task Force
Pada hari yang sama, SEC mengumumkan 14 anggota tim inti Crypto Task Force. Beberapa nama yang menonjol dalam susunan tim ini antara lain:- Michael Selig – Ditunjuk sebagai Chief Counsel. Sebelumnya, Selig merupakan mitra di firma hukum internasional Willkie Farr & Gallagher. Ia memiliki pengalaman dalam memberikan nasihat hukum kepada perusahaan kripto, NFT, dan stablecoin, serta menangani kasus pelanggaran kepatuhan regulasi di SEC dan CFTC.
- Sumeera Younis – Mantan penasihat kebijakan Hester Peirce, kini menjabat sebagai Kepala Operasional tim.
- Landon Zinda – Mantan Direktur Kebijakan organisasi advokasi kripto Coin Center, kini menjabat sebagai Penasihat Senior.
- Richard Gabbert – Mantan penasihat Peirce, kini menjadi Kepala Staf Crypto Task Force.
- Taylor Asher – Mantan penasihat kebijakan Uyeda, kini menjabat sebagai Penasihat Kebijakan Utama.