KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Koperasi Bermasalah, Agus Santoso meminta Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana segera menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT). RAT dibutuhkan untuk menyusun strategi pengelolaan koperasi bersama anggota agar KSP Intidana dapat melaksanakan tahapan homologasi.

Mengingat pengurus koperasi memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan RAT, berbagai strategi tersebut perlu dituangkan dalam risalah RAT untuk menjadi pedomam penyusunan program kerja ke depan.

"Karena ini adalah awal tahun kami berharap untuk segera dilakukan RAT agar bisa memutuskan business plan dan kepengurusan yang lebih kuat serta menentukan langkah-langkah penyelesaian PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) lebih terbuka dan transparan pada anggota," kata Agus.

Baca Juga: Satgas Penanganan Koperasi Bermasalah Mediasi Anggota Dengan Koperasi Lima Garuda

Sejauh ini, Agus melihat keseriusan pengurus koperasi dalam memenuhi hak-hak anggota. Bahkan sebagian besar anggota yang ditemui tim satgas mendukung pengurus koperasi untuk menyelesaikan rentetan masalah yang dihadapi.

"Kalau sudah ada RAT, maka akan terlihat road to success-nya atau jalan ke depan yang lebih baik. Kita akan terus memonitor tiap hari pembayaran yang menjadi hak anggota. Itu sebisa mungkin tiap hari ada pembayaran," lanjutnya.

Terkait dengan mekanisme pelaksanaan RAT, Agus menyarankan dilakukan secara hibrid. Hal ini diperlukan sebagai solusi bagi anggota yang tidak bisa hadir secara offline lantaran terkendala jarak dan waktu serta yang terpenting memenuhi kuorum.

Ketua KSP Intidana Budiman Gandi Suparman mengatakan, sebetulnya RAT akan dilakukan pada pertengahan Februari 2022 ini. Namun karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu maka rencana RAT baru akan dilaksanakan pada bulan Maret 2022 mendatang.

"Untuk RAT 2022 sebagai tutup buku tahun 2021 akan dilaksanakan di bulan Maret 2022 mendatang," tutur Budiman.

Di dalam RAT, Budiman menyebutkan pengurus akan membeberkan laporan kinerja tahun 2021 serta menyampaikan strategi penyelamatan KSP Intidana. Termasuk di antaranya melaporkan upaya-upaya yang sudah dilakukan pengurus dalam membayar kewajibannya pada anggota.

Terkait dengan proses pembayaran hak anggota, Budiman mengaku bahwa hingga saat ini secara bertahap pengurus sudah melakukan pembayaran. Untuk skema 1 hingga 3 diklaim sudah selesai kecuali ada data susulan, sementara untuk skema keempat dan kelima masih dalam proses.

"Pengembalian dana tersebut sudah mencapai 20,05% dan masih akan terus bertambah karena selalu berjalan. Dari skema 1-3 sudah selesai hampir sekitar Rp132 miliar, dan saat ini masih tersisa sekitar Rp722 miliar," ujarnya Budiman.

Baca Juga: Digugat, KSP Indosurya Kekeuh Menyebut Telah Membayar Cicilan ke Nasabah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat