Kepercayaan menjadi modal utama Satiman dalam mengembangkan Pia Gemilang Jaya. Berkat totalitasnya di tempat kerja lama, ia mendapat modal dan tenaga kerja pinjaman dari mantan atasannya. Saat pengembangan usaha, kembali Satiman memperoleh kepercayaan dari Indofood berupa pasokan tepung tanpa uang muka.Memulai usaha dari nol mutlak memerlukan jiwa petarung yang tak kenal kata menyerah. Hal inilah yang dirasakan Satiman, dalam merintis usaha Pia Gemilang Jaya lebih dari 10 tahun. Pemuda kelahiran Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini memutuskan hijrah ke ibukota Jakarta setelah menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia ingin mengadu nasib sekaligus meraih kesuksesan di kota metropolitan. Setelah sempat bekerja di Jakarta, Satiman memutuskan membangun usaha sendiri pada tahun 2000. Dengan modal hanya Rp 3 juta, ia memberanikan diri menerjuni kerasnya dunia bisnis. Satiman memperoleh modal itu dari mantan atasannya. Oh ya, sebelumnya, Satiman bekerja di perusahaan roti. Tak hanya memberikan modal dengan cuma-cuma, mantan bosnya juga meminjami empat orang tenaga kerja plus peralatan. Menurut Satiman, ia memperoleh kepercayaan karena selama bekerja di perusahaan roti itu ia menunjukkan totalitas dan kejujuran. "Kepercayaan terkadang lebih mahal dibandingkan materi," ujarnya filosofis.Dengan bekal modal bantuan tersebut ditambah dengan pengalaman yang telah dimiliki, Satiman mulai menjalankan usaha pembuatan pia. Ia pun menggunakan rumahnya sebagai tempat usaha.
Satiman melaju dengan Pia Gemilang berkat kepercayaan (2)
Kepercayaan menjadi modal utama Satiman dalam mengembangkan Pia Gemilang Jaya. Berkat totalitasnya di tempat kerja lama, ia mendapat modal dan tenaga kerja pinjaman dari mantan atasannya. Saat pengembangan usaha, kembali Satiman memperoleh kepercayaan dari Indofood berupa pasokan tepung tanpa uang muka.Memulai usaha dari nol mutlak memerlukan jiwa petarung yang tak kenal kata menyerah. Hal inilah yang dirasakan Satiman, dalam merintis usaha Pia Gemilang Jaya lebih dari 10 tahun. Pemuda kelahiran Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini memutuskan hijrah ke ibukota Jakarta setelah menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia ingin mengadu nasib sekaligus meraih kesuksesan di kota metropolitan. Setelah sempat bekerja di Jakarta, Satiman memutuskan membangun usaha sendiri pada tahun 2000. Dengan modal hanya Rp 3 juta, ia memberanikan diri menerjuni kerasnya dunia bisnis. Satiman memperoleh modal itu dari mantan atasannya. Oh ya, sebelumnya, Satiman bekerja di perusahaan roti. Tak hanya memberikan modal dengan cuma-cuma, mantan bosnya juga meminjami empat orang tenaga kerja plus peralatan. Menurut Satiman, ia memperoleh kepercayaan karena selama bekerja di perusahaan roti itu ia menunjukkan totalitas dan kejujuran. "Kepercayaan terkadang lebih mahal dibandingkan materi," ujarnya filosofis.Dengan bekal modal bantuan tersebut ditambah dengan pengalaman yang telah dimiliki, Satiman mulai menjalankan usaha pembuatan pia. Ia pun menggunakan rumahnya sebagai tempat usaha.