Satrio Utomo: Resah menjelang naik haji



Kesempatan istimewa yang ditunggu-tunggu Satrio Utomo akhirnya datang juga. Setelah mendaftar sejak 2010 lalu, pertengahan bulan depan, Kepala Riset Universal Broker ini bakal berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Rencananya, pria 40 tahun ini berangkat naik haji bersama sang istri. Sementara kedua putrinya tidak diajak lantaran belum akil balik. “Maret lalu saya sudah mengajak mereka umrah biar tahu apa yang nanti dikerjakan orangtua mereka saat naik haji,” katanya.

Meski begitu, di tengah kegembiraan menanti hari keberangkatan, Satrio ternyata dirundung resah. Keresahan ini tak lepas dari perkembangan produk syariah di bursa.


Lelaki yang lebih dikenal sebagai analis teknikal ini melihat kriteria saham syariah yang membentuk indeks saham syariah masih banyak kekurangan. Selama ini, saringan indeks saham syariah hanya dari sisi bisnis. Padahal, kriteria likuiditas juga harus masuk.

Sumber keresahan lain adalah dilema antara dunia kerohanian dan dunia kerja yang Satrio tekuni. Maklum, tuntutan kerja mengharuskannya memasarkan produk derivatif. Sebab, desakan pasar membikin produk derivatif mau tidak mau akan berdatangan ke bursa. Padahal, dia menilai, derivatif bukan merupakan produk yang bisa dibilang syariah.

Toh, keresahan itu bukanlah sesuatu yang besar, tapi pilihan yang harus ia hadapi. Dia berharap, dilema itu bisa terselesaikan seiring waktu berjalan. “Jalan masih panjang, manusia berusaha dan Tuhan menentukan,” ujar Satrio bijak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari