KONTAN.CO.ID - JAKARTA Knowledge Sector Initiative (KSI), sebuah kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia, hari ini menyelenggarakan perayaan puncak bertajuk “Kolaborasi Satu Dekade: Aksi Kolektif Mendorong Kebijakan Berbasis Bukti.” Acara berkonsep partisipatif hibrida tersebut menandai berakhirnya kiprah program dalam sektor pengetahuan di Indonesia. Sejak dimulai pada Mei 2013, KSI bekerja sama dengan 4 kementerian dan lembaga (K/L), 16 lembaga riset kebijakan, 11 mitra strategis, dan 5 mitra internasional dalam upaya peningkatan kualitas riset sebagai basis perumusan kebijakan publik yang lebih inklusif. “Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik antara Bappenas dan KSI selama sepuluh tahun terakhir. Mengembangkan sektor pengetahuan yang unggul merupakan proses yang berkesinambungan dan harus berkelanjutan. Kami percaya, transformasi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pentingnya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan inovasi,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam menyampaikan pidato kunci mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Satu Dekade Knowledge Sector Initiative (KSI) Dorong Kebijakan Berbasis Penelitian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA Knowledge Sector Initiative (KSI), sebuah kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia, hari ini menyelenggarakan perayaan puncak bertajuk “Kolaborasi Satu Dekade: Aksi Kolektif Mendorong Kebijakan Berbasis Bukti.” Acara berkonsep partisipatif hibrida tersebut menandai berakhirnya kiprah program dalam sektor pengetahuan di Indonesia. Sejak dimulai pada Mei 2013, KSI bekerja sama dengan 4 kementerian dan lembaga (K/L), 16 lembaga riset kebijakan, 11 mitra strategis, dan 5 mitra internasional dalam upaya peningkatan kualitas riset sebagai basis perumusan kebijakan publik yang lebih inklusif. “Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik antara Bappenas dan KSI selama sepuluh tahun terakhir. Mengembangkan sektor pengetahuan yang unggul merupakan proses yang berkesinambungan dan harus berkelanjutan. Kami percaya, transformasi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pentingnya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan inovasi,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam menyampaikan pidato kunci mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.